Dalam tahap awal, prioritas diberikan kepada daerah 3T, yang seringkali menghadapi tantangan besar dalam hal akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
Langkah ini sesuai dengan semangat inklusivitas dan keadilan sosial yang menjadi landasan pembangunan di Indonesia. Namun, tahap awal ini juga merupakan ujian bagi kemampuan pemerintah dalam mengelola distribusi dan logistik program secara efisien dan merata.
Dalam pandangan banyak kalangan, langkah bertahap adalah pendekatan yang rasional. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk secara sistematis memperbaiki dan menyesuaikan program sesuai dengan dinamika dan perubahan yang terjadi di lapangan.
Di samping itu, tahapan-tahapan tersebut juga memberikan kesempatan bagi evaluasi dan perbaikan terus-menerus, sehingga kesalahan dan hambatan yang muncul dapat segera diatasi sebelum mencapai skala yang lebih luas.
Namun, pelaksanaan program makan siang gratis ini tidaklah mudah. Selain menyangkut masalah anggaran yang besar, tantangan terbesar terletak pada kesiapan sistem distribusi makanan gratis.
Kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia di tingkat lokal akan menjadi faktor penentu keberhasilan program ini. Tanpa sistem yang efektif dan transparan, risiko terjadinya penyalahgunaan dan ketidakmerataan dalam penerimaan manfaat sangat besar.
Untuk itu, perlu adanya investasi yang signifikan dalam memperkuat infrastruktur logistik dan manajemen program di tingkat lokal.
Selain itu, pasokan bahan makanan juga menjadi perhatian utama. Sebagai contoh, persediaan telur harus dipastikan memadai dan berkelanjutan, yang memerlukan kerja sama erat antara pemerintah dan para peternak ayam.
Ketidakstabilan pasokan dapat mengganggu kelancaran program dan mengakibatkan ketidakpuasan di antara para penerima manfaat.
Lebih dari sekadar program sosial, program makan siang gratis ini juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan.
Pengeluaran sebesar Rp 460 triliun untuk program ini memiliki potensi untuk memperkuat daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan sektor pertanian dan peternakan.