Perumpamaan sebuah kapal biru yang melaju di lautan Indonesia menjadi simbol perjalanan panjang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Dengan usia yang kini mencapai 74 tahun (9 Februari 1950/9 Februari 2024), organisasi ini bukan sekadar entitas, tetapi menjadi entitas hidup yang berlayar di tengah arus zaman, badai perubahan, dan rute demokrasi.
Sebagai Kader GMKI Cabang Tambolaka-Sumba Barat Daya, yang berkecimpung dan berproses didalamnya, saya merasakan makna mendalam akan perjalanan ini dan berusaha merangkumnya untuk kita refleksikan.
Kapal Biru GMKI, seperti yang diibaratkan, mungkin sudah tua dengan cat biru yang terkelupas dan kemudi yang lapuk. Mencerminkan perjalanan panjang GMKI yang telah melewati berbagai fase dan dinamika.
Perubahan warna cat biru mencerminkan warna-warni perubahan yang telah dihadapi, sementara kemudi lapuk menandakan bahwa meski berhadapan dengan tantangan, semangat kepemimpinan di GMKI tetap kokoh, bahkan mungkin semakin matang.
Mesin yang mulai berkarat mencerminkan perlunya perawatan dan adaptasi terhadap zaman. GMKI telah berhasil menavigasi arus dan ombak dalam perjalanannya, tetapi tanpa perawatan yang baik, mesinnya mungkin mulai terkikis.
Hal ini mengingatkan kita pada pentingnya memahami dinamika zaman, beradaptasi dengan perkembangan, dan menjaga agar semangat perjuangan tetap berkobar.
Perjalanan GMKI melewati lintas demokrasi, terutama dalam konteks pemilu, menjadi perjalanan yang tidak mudah.
Sebagai mahasiswa Kristen, GMKI memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk pemahaman demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pemilu bukan hanya sekadar terusan yang harus dilewati, tetapi juga ujian bagi GMKI untuk menjaga integritasnya di tengah dinamika politik yang kompleks.