Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mayoritas Masyarakat Ingin Pilpres 2024 Berlangsung Satu Putaran Menurut Survei Populi Center

8 Februari 2024   22:46 Diperbarui: 8 Februari 2024   22:50 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Populi Center pada rentang waktu 27 Januari hingga 3 Februari 2024, mayoritas warga Indonesia menginginkan agar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung hanya satu putaran.

Survei ini mencatat bahwa hampir 80% dari masyarakat menyuarakan keinginan ini, dengan alasan utama bahwa mereka menginginkan kepastian yang lebih cepat mengenai siapa presiden berikutnya setelah Joko Widodo (Jokowi) berakhir masa jabatannya.

Dalam keterangan yang diberikan oleh Afri Madona, Direktur Eksekutif Populi Center, melalui Channel YouTube, BeritaSatu, kamis, (8/02/2024), diungkapkan bahwa 79,9% dari responden survei menyatakan preferensi mereka terhadap satu putaran Pilpres.

Alasan utama di balik preferensi ini adalah untuk memastikan kestabilan kepemimpinan nasional tanpa perlu melalui putaran kedua, yang dianggap dapat menimbulkan ketidakpastian politik yang berkepanjangan.

Lebih lanjut, survei tersebut juga menyoroti alasan lain yang mendasari keinginan mayoritas masyarakat terhadap Pilpres satu putaran.

Salah satunya adalah keinginan untuk menghemat biaya politik yang besar yang biasanya terjadi dalam konteks Pilpres.

Diketahui bahwa biaya yang terlibat dalam Pilpres sangatlah signifikan, mencapai triliunan rupiah, dan hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat.

Afri Madona menjelaskan bahwa, dalam konteks kebutuhan akan kepastian dan efisiensi penggunaan anggaran, masyarakat menganggap Pilpres satu putaran sebagai solusi yang lebih tepat.

Dengan mengurangi biaya dan mempercepat proses penentuan hasil, masyarakat berharap bahwa Pilpres satu putaran akan membawa stabilitas dan kejelasan dalam arah kepemimpinan negara.

Selain itu, survei juga mengindikasikan bahwa mayoritas masyarakat percaya bahwa dengan Pilpres satu putaran, layanan publik dapat kembali berjalan normal.

Selama masa kampanye dan persiapan Pilpres, seringkali terjadi gangguan dalam layanan publik akibat fokus dan sumber daya yang dialihkan ke aktivitas politik.

Untuk itu, dengan memilih Pilpres satu putaran, masyarakat berharap agar pelayanan publik dapat kembali difokuskan pada kepentingan masyarakat secara menyeluruh.

Namun demikian, survei juga mencatat bahwa sebagian kecil dari responden tidak memiliki preferensi yang jelas terkait jumlah putaran Pilpres, sementara ada yang mendukung dua putaran dengan alasan tertentu.

Meskipun demikian, mayoritas jelas menyuarakan keinginan untuk Pilpres satu putaran.

Selain hasil terkait jumlah putaran Pilpres, survei Populi Center, juga mengungkapkan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Dari survei tersebut, pasangan Prabowo-Gibran memimpin dengan elektabilitas 52,5%, disusul oleh Anis-Muhaimin dengan 22,1%, dan Ganjar-Mahfud dengan 16,9%.

Sebanyak 6,3% responden menyatakan belum memutuskan, sementara 2,2% lainnya menolak untuk menjawab.

 Hasil survei Elektabilitas Capres-Cawapres (Foto: Tangkapan Layar Youtube BeritaSatu/Irwan Sabaloku) 
 Hasil survei Elektabilitas Capres-Cawapres (Foto: Tangkapan Layar Youtube BeritaSatu/Irwan Sabaloku) 
Tingginya elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran menunjukkan tren yang signifikan dalam preferensi masyarakat menjelang Pilpres 2024.

Meskipun demikian, Afri Madona menegaskan perlunya memperhitungkan margin of error dan dinamika politik yang mungkin terjadi menjelang hari pemungutan suara.

Dalam konteks ini, elektabilitas Prabowo-Gibran yang saat ini mencapai lebih dari 50% dapat mengindikasikan potensi kemenangan dalam satu putaran, namun hal ini tetap harus dilihat dalam konteks perubahan dinamis yang mungkin terjadi.

Afri Madona juga menyoroti bahwa survei yang dilakukan pada akhir Januari hingga awal Februari mungkin tidak sepenuhnya merefleksikan perubahan politik yang terjadi secara cepat.

Oleh karena itu, sementara hasil survei memberikan gambaran yang kuat tentang preferensi masyarakat, perubahan yang signifikan dapat terjadi dalam rentang waktu yang relatif singkat.

Dengan demikian, survei Populi Center menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia mendukung Pilpres 2024 berlangsung satu putaran, dengan harapan akan terciptanya kepastian, efisiensi penggunaan anggaran, dan normalisasi layanan publik.

Namun, perlu diingat bahwa dinamika politik dapat berubah dengan cepat, dan hasil survei merupakan gambaran pada titik waktu tertentu yang perlu terus dipantau untuk memahami perkembangan selanjutnya menjelang Pilpres 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun