Hal tersebut, menunjukkan bahwa faktor migrasi suara memainkan peran krusial dalam perubahan dinamika politik di Jawa Timur.
Ketiga, faktor fusi antara kekuatan politik pendukung Jokowi dan Prabowo menjadi penentu lainnya.
Gabungan dari dua kekuatan politik ini telah mempengaruhi dinamika politik di Jawa Timur, dengan mendongkrak elektabilitas pasangan calon tertentu.
Selain itu, tokoh-tokoh politik lokal seperti Khofifah Indar Parawansa, Gus Ipul, Mahfud MD, Gus Imin, dan Yeni Wahid juga memainkan peran penting dalam dinamika politik Jawa Timur.
Basis dukungan mereka mewakili berbagai kekuatan politik di wilayah tersebut.
Dalam hasil survei terbaru, terlihat bahwa elektabilitas pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, memiliki tren kenaikan yang signifikan, sementara pasangan calon lain mengalami penurunan.
Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti dukungan Jokowi, migrasi suara, dan fusi kekuatan politik menjadi determinan utama dalam dinamika politik Jawa Timur.
Dengan demikian, hasil survei menggambarkan bahwa pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran memiliki posisi yang kuat di Jawa Timur.
Namun, masih ada potensi perubahan dalam tren elektabilitas menjelang pemilihan, terutama jika ada peristiwa atau isu yang mempengaruhi persepsi publik.
Dari analisis ini, dapat diprediksi bahwa Jawa Timur akan menjadi faktor penentu dalam menentukan apakah Pemilu 2024 akan berlangsung dalam satu putaran atau dua putaran.
Kemenangan yang solid di Jawa Timur dapat memengaruhi hasil akhir Pemilu secara keseluruhan.