Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Revolusi Hijau: Membumikan Politik Lingkungan

6 Februari 2024   15:51 Diperbarui: 6 Februari 2024   15:52 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Revolusi Hijau: Membumikan Politik Lingkungan (Sumber Foto: Antara)

Ketika kita mendengar istilah "Revolusi Hijau", mungkin yang terlintas di benak kita adalah revolusi pertanian yang terjadi pada pertengahan abad ke-20, di mana teknologi baru dan praktik pertanian modern mengubah lanskap pertanian secara dramatis.

Namun, hari ini, kita perlu membicarakan Revolusi Hijau dengan sudut pandang yang baru, yakni,  Revolusi Hijau dalam politik lingkungan.

Dalam era di mana perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan kerusakan lingkungan semakin menjadi ancaman nyata bagi keberlangsungan hidup manusia, politik lingkungan tidak boleh lagi dianggap sebagai isu sampingan.

Sebaliknya, ini adalah saatnya untuk mengubah politik lingkungan menjadi bagian sentral dari agenda politik global dan lokal. Mari kita bahas lebih lanjut.

Mengapa Kita Perlu Membumikan Politik Lingkungan?

Politik lingkungan seringkali dianggap sebagai isu terpencil yang hanya penting bagi sebagian kecil masyarakat. Namun, pandangan ini sangat jauh dari kebenaran.

Lingkungan hidup adalah kerangka kerja bagi kehidupan manusia dan semua makhluk hidup di planet ini. Kesehatan ekosistem memengaruhi kesejahteraan sosial, ekonomi, dan budaya manusia.

Membumikan politik lingkungan berarti mengakui pentingnya lingkungan sebagai fondasi bagi semua aspek kehidupan manusia.

Artinya, kita perlu untuk memperkuat perlindungan terhadap sumber daya alam, mempromosikan keberlanjutan, dan memperjuangkan keadilan sosial dan ekologis.

Peran Politik dalam Revolusi Hijau

Politik memainkan peran kunci dalam menginisiasi dan mendorong Revolusi Hijau dalam konteks lingkungan.

Pemerintah, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, memiliki kekuasaan untuk membentuk kebijakan lingkungan, mengatur praktik industri, dan mengarahkan investasi ke sektor-sektor yang berkelanjutan.

Namun, seringkali politik lingkungan menjadi korban dari kepentingan politik dan ekonomi yang lebih besar.

Pemerintah sering kali terjebak dalam persaingan kepentingan antara industri, investasi, dan keberlanjutan lingkungan. Ini mengakibatkan serangkaian kebijakan yang tidak cukup ambisius atau bahkan merugikan lingkungan.

Membangun Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat

Revolusi Hijau dalam politik lingkungan juga membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat.

Masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah, dan individu memiliki peran penting dalam membangun kesadaran akan isu lingkungan dan mendorong pemerintah dan perusahaan untuk bertindak lebih proaktif dalam melindungi alam.

Pendidikan lingkungan yang inklusif, akses informasi yang transparan, dan mekanisme partisipatif dalam proses pengambilan keputusan politik adalah kunci untuk membangun masyarakat yang peduli lingkungan dan bertanggung jawab terhadap masa depan bumi.

Inovasi Teknologi dan Ekonomi Hijau

Revolusi Hijau juga mencakup inovasi teknologi dan transformasi ekonomi menuju pola konsumsi dan produksi yang lebih berkelanjutan.

Teknologi ramah lingkungan seperti energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, dan teknologi pertanian yang lebih efisien dapat membantu mengurangi jejak lingkungan dari kegiatan manusia.

Selain itu, model ekonomi baru yang berfokus pada sumber daya alam yang terbarukan, daur ulang, dan keadilan ekonomi dapat membentuk dasar untuk masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

Mengatasi Tantangan dan Rintangan

Terlepas dari itu, Revolusi Hijau dalam politik lingkungan tidaklah mudah. Ada banyak tantangan dan rintangan yang perlu diatasi.
Lobby industri yang kuat, ketidakpedulian politik, dan kurangnya kesadaran masyarakat adalah beberapa di antaranya.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kerja sama lintas-sektoral dan lintas-batas, kemitraan antara pemerintah, bisnis, masyarakat sipil, dan lembaga internasional.

Diperlukan juga reformasi kebijakan yang menyeluruh, perubahan dalam budaya politik, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya lingkungan.

Selanjutnya, Revolusi Hijau dalam politik lingkungan bukanlah pilihan, tetapi keharusan. Masa depan planet ini dan kesejahteraan umat manusia bergantung pada upaya bersama kita untuk melindungi dan memelihara lingkungan.

Kita perlu membumikan politik lingkungan, mengubahnya dari isu sampingan menjadi prioritas utama dalam agenda politik global dan lokal.

Melalui kolaborasi, inovasi, dan komitmen politik yang kuat, kita dapat menciptakan dunia yang lebih hijau, lebih berkelanjutan, dan lebih adil bagi semua makhluk hidup di bumi ini.

Revolusi Hijau bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari era baru di mana kehidupan manusia dan keberlanjutan lingkungan tidak lagi bertentangan, tetapi saling mendukung satu sama lain. Itulah tantangan dan panggilan zaman kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun