Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Politik, Krisis Iklim, dan Kesejahteraan di Sumba Tengah: Menyelami Dualitas Tantangan 2024

20 Januari 2024   22:24 Diperbarui: 20 Januari 2024   22:37 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Di tengah persiapan sambutan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) serta DPD yang semakin intens Menjelang 14 Februari 2024, Sumba Tengah, sebuah daerah yang mungkin belum mendapat sorotan nasional, menghadapi tantangan serius yang bisa mengubah dinamika politik dan kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

Sorotan politik nasional menjelang Pilpres dan Pileg telah menciptakan kecemasan dan harapan akan perubahan. 

Namun, PILKADA yang di perkirakan akan berlangsung di bulan Mei membawa pergeseran fokus ke tingkat lokal, termasuk Sumba Tengah, di mana keputusan mengenai pemimpin daerah akan membentuk masa depan setempat.

Namun, di tengah keriuhan politik ini, Sumba Tengah menemui kendala tak terduga dalam bentuk ketidakpastian iklim yang dapat mengguncang ketahanan pangan dan ekonomi lokal.

Bulan Januari hingga Februari seharusnya menjadi waktu di mana masyarakat sibuk dengan penanaman padi, namun cuaca yang tidak menentu memaksa mereka menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tanaman yang sudah ditanam membutuhkan penyiraman ekstra, dan lahan pertanian yang masih kosong menambah kekhawatiran akan keberlanjutan pertanian.

Tantangan ini tidak hanya mengevaluasi ketangguhan ekonomi lokal, tetapi juga merangsang pertanyaan penting tentang bagaimana tindakan politik dan kebijakan lingkungan dapat berkolaborasi atau bertentangan dalam menghadapi krisis ganda ini.

Masyarakat Sumba Tengah, dalam mencari harapan dan inspirasi, berbalik kepada nilai-nilai keagamaan melalui ayat-ayat Mazmur dan Amos. Mazmur 65:9 memberikan penghiburan dalam doa agar kelimpahan Tuhan menyelamatkan mereka, sementara Amos 4:7 menjadi refleksi tentang tanggung jawab manusia terhadap lingkungan di sekitarnya.

Ketidakpastian cuaca di Sumba Tengah menciptakan narasi dualisme yang kompleks, di mana pertarungan politik dan perubahan iklim saling terkait.

Baca juga: Dari

Bagaimana keputusan politik dapat memengaruhi ketahanan pangan dan ekologi lokal? Apakah politisi dan pemimpin lokal memiliki pandangan yang terintegrasi dan solusi yang dapat diimplementasikan?

Dalam hal keberlanjutan, apakah politisi dan masyarakat dapat bekerja bersama untuk menggabungkan kebutuhan politik dan kelestarian lingkungan?

Pendidikan politik yang mencakup isu-isu lingkungan dan pertanian berkelanjutan dapat membantu membentuk pemilih yang lebih sadar akan dampak pilihan politik mereka terhadap masa depan lingkungan.

Tantangan di Sumba Tengah tidak hanya masalah lokal, ini adalah cerminan masalah global yang berkaitan dengan perubahan iklim dan krisis pangan.

Di sini, terungkap pertanyaan mendalam tentang bagaimana pemimpin dan masyarakat bisa bekerja sama dalam menghadapi dualitas tantangan ini. Apakah solusi yang dihasilkan akan muncul dari kesadaran bersama tentang kompleksitas hubungan antara politik, alam, dan masyarakat?

Ketidakpastian cuaca di Sumba Tengah mengingatkan kita pada urgensi mendesak untuk memadukan kebijakan politik dan keberlanjutan. Ini adalah panggilan untuk menciptakan model pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan yang melibatkan semua pihak, dari tingkat nasional hingga tingkat lokal.

Dengan merangkul kolaborasi antara politisi, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, kita dapat menghadapi dualitas tantangan ini. Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang isu-isu keberlanjutan juga dapat membentuk dasar bagi perubahan positif.

Dalam menghadapi pergumulan ganda ini, semoga Sumba Tengah dan daerah-daerah lainnya yang menghadapi tantangan serupa dapat menemukan solusi yang terarah dan berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang politik dan iklim; ini adalah cerita tentang bagaimana manusia dan alam dapat bekerja bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun