Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengatasi Krisis Partisipasi Masyarakat dalam KPPS: Catatan dari Bantul dan Lotim

28 Desember 2023   10:53 Diperbarui: 28 Desember 2023   17:01 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengatasi Krisis Partisipasi Masyarakat dalam KPPS: Catatan dari Bantul dan Lotim (Foto: Kompas.Id)


Refleksi dan Solusi Bersama: Membangun Partisipasi Demokratis

Dua kasus di Bantul dan Lotim memunculkan perhatian bahwa minimnya minat masyarakat untuk menjadi anggota KPPS bukanlah masalah sepele. Kurangnya pemahaman akan peran penting KPPS dalam menjaga integritas pemilu dan skeptisisme terhadap proses demokrasi mungkin menjadi faktor kontributor.

Perlu ada kampanye edukasi yang lebih intensif dan kreatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran penting KPPS dalam menjaga keberlangsungan demokrasi. Pendidikan ini dapat dilakukan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, seminar, dan diskusi komunitas.

Melibatkan pihak lokal seperti lembaga pendidikan dan pemerintah desa menjadi langkah penting. Mereka dapat menjadi katalisator dalam memotivasi warga untuk aktif berpartisipasi dalam proses demokrasi. Kerja sama antara PPS, KPU, dan pihak lokal dapat menciptakan iklim yang mendukung peningkatan minat masyarakat.

Mengidentifikasi dan mengatasi ketidaknyamanan atau kekhawatiran warga perlu menjadi bagian dari strategi. Perluasan insentif, peningkatan komunikasi tentang manfaat partisipasi, atau keterlibatan aktif tokoh-tokoh masyarakat dapat menjadi langkah-langkah penting.

Dalam konteks Lotim, keinginan untuk melibatkan lebih banyak warga di setiap TPS menunjukkan komitmen untuk mengantisipasi potensi kendala. Inisiatif ini perlu diteruskan dan ditingkatkan melalui kampanye yang berkelanjutan.

Minimnya minat masyarakat untuk menjadi anggota KPPS adalah tantangan serius yang membutuhkan pendekatan holistik dan kolaboratif. 

Dengan fokus pada edukasi, keterlibatan lokal, dan peningkatan komunikasi, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong partisipasi aktif dalam proses demokrasi. 

Semua pihak, mulai dari KPU, PPS, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat luas, perlu bersatu untuk memastikan keberlangsungan dan keberhasilan pemilihan umum yang demokratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun