Sebagai contoh, di daerah saya bulan September yang lalu. Kolaborasi antara Desa Wisata Tebara dan beberapa SMA di Sumba, khususnya Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, dalam kegiatan aksi bersih sampah menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan.
2. Dampak Ekonomi Lokal
Desa wisata tidak hanya memberikan manfaat dari segi lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, pelaku ekonomi lokal dapat mengembangkan usaha mereka, mulai dari homestay hingga penjualan produk kerajinan tangan.
Desa wisata, dengan demikian, dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat lokal.
3. Pelestarian Budaya
Desa wisata memainkan peran penting dalam mempertahankan warisan budaya. Melalui promosi dan pendidikan, desa wisata membantu melestarikan tradisi dan nilai-nilai budaya yang mungkin terabaikan dalam modernisasi.
Keterlibatan wisatawan dalam kegiatan budaya lokal juga dapat memicu apresiasi dan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya, menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang.
Tantangan dan Peluang Desa Wisata
Meskipun desa wisata memberikan kontribusi positif terhadap pariwisata berkelanjutan, tidak dapat diabaikan bahwa mereka juga dihadapkan pada berbagai tantangan.
Salah satu tantangan utama adalah risiko homogenisasi budaya, di mana desa wisata bisa kehilangan keaslian dan keunikan budayanya karena tekanan pasar untuk menyajikan pengalaman yang lebih "komersial".