Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Embun Pagi Menari

16 Desember 2023   07:50 Diperbarui: 16 Desember 2023   07:54 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Embun pagi menari di dedaunan,
Sekuntum rahasia terbuka pelan.
Matahari bersenyum, menyapa damai,
Merangkai warna dalam tarian cahaya.

Langit biru terbentang luas,
Sejuk pelukannya merona di udara.
Puisi diam membisik di telinga angin,
Merentangkan sayap dalam pagi yang tenang.

Jeritan burung menyusuri langit,
Lirihnya membawa cerita yang hilang.
Embun berbisik, menyentuh bunga-bunga,
Menyimpan cerita tentang mimpi yang tumbuh.

Pada rerumputan, embun melambai,
Seperti tarian rahasia di alam bawah sadar.
Menari-nari dalam sinar fajar,
Sebuah pertunjukan yang takkan pernah pudar.

Heningnya pagi, tiada kata yang terucap,
Namun, embun menjadi puisi yang tercipta.
Dalam diamnya, alam berkisah indah,
Embun pagi menari, menyanyi rahasia.

Salam indah terukir di cakrawala,
Pagi yang menari dengan penuh makna.
Biarkan embun jadi pelipur lara,
Dalam puisi pagi yang abadi mencinta.

Waibakul, 16 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun