Wasit memberikan tendangan bebas, dan Raka mengangkat dirinya dari tanah. Dia mencoba untuk berdiri dengan satu kaki, dan teman-temannya segera berlari mendekatinya untuk membantu. Namun, Raka menolak bantuan mereka. Dengan satu langkah lagi, dia berhasil menyelesaikan pertandingan.
Meskipun timnya menang, sorotan seluruh mata di lapangan hanya tertuju pada Raka. Itu adalah satu langkah besar yang diambilnya, sebuah langkah yang lebih besar daripada kemenangan dalam pertandingan. Itu adalah kemenangan atas dirinya sendiri, atas keputusasaan, dan atas semua keraguan yang pernah menghantuinya.
Setelah pertandingan, Raka duduk di pinggir lapangan dengan senyuman penuh kepuasan. Dia merasakan sentuhan hangat dari teman-temannya yang mengelilinginya. Meskipun cedera itu menandai tubuhnya, semangatnya tidak pernah terkalahkan. Hanya satu langkah lagi, dan Raka berhasil mengukir kisah keberhasilan yang tak terlupakan.
Malam itu, di bawah langit penuh bintang, Raka duduk lagi di tempat favoritnya di pinggir lapangan. Dia merenung tentang perjalanan panjangnya, mengenang semua rintangan yang telah dia lewati. Matahari terbenam kembali, dan Raka menyadari bahwa setiap langkah, seberat apa pun, membawanya lebih dekat pada matahari terbit keberhasilan berikutnya.
Hanya satu langkah lagi, dan Raka melangkah dengan percaya diri menuju masa depan yang lebih cerah, membiarkan langit malam menyaksikan kisahnya yang menginspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H