Menjelang pesta demokrasi, dalam hal ini Pemilihan Umum atau Pemilu (Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif), uang seringkali menjadi daya tarik utama yang membingungkan antara praktik politik dan atau keajaiban gaib.
Seakan menjadi simbiosis yang meresahkan, caleg dan jin terlibat dalam pertunjukan uang kaget yang tak terduga serta membingungkan dan merugikan masyarakat.
Praktik ini, entah itu dilakukan oleh caleg yang terjerumus dalam politik uang atau jin yang tiba-tiba menghadiahkan keberuntungan finansial, menjadi drama yang tak terelakkan dalam arena Pemilihan Umum.
Caleg, yang seharusnya menjadi wakil rakyat yang melayani dengan integritas, terkadang terperangkap dalam jaring-jaring politik uang.
Mereka menyebarkan uang secara berlebihan dalam upaya memenangkan hati pemilih, dalam hal ini, kita, masyarakat.
Serupa dengan sulap jin, uang kaget muncul secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan, menciptakan euforia sementara di tengah masyarakat yang tengah memilih wakilnya.
Namun, kita harus waspada terhadap kenyataan bahwa uang kaget dari caleg dapat mengaburkan pandangan kita terhadap calon yang sebenarnya.
Terkadang, kantong suara dipenuhi oleh uang yang seharusnya diisi oleh pertimbangan dan pemahaman akan visi misi caleg.
Politik uang mengubah esensi demokrasi menjadi pertunjukan finansial yang merugikan kualitas pemilihan.
Di sisi lain, jin sebagai makhluk gaib yang dianggap memiliki kekuatan supranatural, juga terlibat dalam "sulap uang kaget".
Fenomena ini bisa menjadi buah dari kepercayaan masyarakat pada hal-hal mistis.