Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

ASN: Pilar Netralitas atau Pion Politik? Menggali Makna Sejati Netralitas di Pesta Demokrasi

1 Desember 2023   22:31 Diperbarui: 1 Desember 2023   23:12 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ASN diharapkan dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku tanpa ada tekanan atau intervensi politik.

Di satu sisi, realitas di lapangan menunjukkan bahwa netralitas ASN sering kali diuji oleh berbagai tekanan, baik dari internal maupun eksternal.

Faktor-faktor seperti loyalitas politik, tekanan atasan, dan lingkungan politik lokal dapat mempengaruhi netralitas ASN.

Maka dari itu, penting untuk memahami bahwa netralitas ASN bukanlah sesuatu yang bersifat statis, melainkan sebuah dinamika yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.

"Salah satu aspek yang perlu dicermati adalah keterlibatan ASN dalam kampanye politik."

Sebagai penegak aturan dan penyelenggara pemerintahan, ASN seharusnya menjauhi kepentingan politik praktis.

Tetapi, banyak kasus di berbagai daerah menunjukkan bahwa ASN turut serta dalam kegiatan kampanye, mulai dari mendukung calon hingga terlibat secara langsung untuk strategi politik.

Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya netralitas ASN sebagai pilar utama dalam proses demokratisasi.

Itulah sebabnya, mengapa netralitas ASN di tekankan, agar pemilu berlangsung sesuai asas Jurdil, menjadi harapan bersama.

Model netralitas ASN yang baik biasanya didukung oleh regulasi yang kuat dan mekanisme pengawasan yang efektif.

Negara-negara yang berhasil mempertahankan netralitas ASN cenderung memiliki aturan yang tegas terkait larangan keterlibatan ASN dalam kegiatan politik praktis, baik secara langsung maupun tidak langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun