Untuk merasakan atmosfer sejarah yang lebih dalam, pengunjung dapat mengunjungi Rumah Budaya Banda Neira. Museum ini menampilkan berbagai peninggalan VOC, seperti berbagai jenis meriam, lukisan yang menggambarkan situasi pada zaman tersebut, dan barang-barang bersejarah lainnya.
Di sini, terdapat catatan-catatan sejarah yang mengisahkan pembantaian terhadap orang-orang terpandang di Banda oleh VOC.
Ruang utama museum memberikan gambaran yang kuat tentang tragedi ini, yang mendedahkan kekejaman penjajah pada masa lalu.
Rumah Pengasingan Bung Hatta: Jejak Pemimpin Besar di Tanah Rempah-Rempah
Saat mengunjungi Banda Neira, jangan lewatkan Rumah Pengasingan Bung Hatta. Tempat ini membawa kita pada pengalaman yang lebih personal terkait dengan perjuangan dan pengorbanan tokoh besar Indonesia, Mohammad Hatta.
Pulau ini menjadi tempat pengasingan bagi Bung Hatta pada tahun 1936, ketika beliau dipenjara oleh Pemerintah Kolonial Belanda sebagai respons terhadap perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Rumah Pengasingan Bung Hatta, yang kini menjadi museum, mencerminkan suasana dan kondisi di mana Bung Hatta menulis banyak pemikiran dan konsep tentang negara yang baru akan terwujud.
Melalui jendela-jendela kuno, kita bisa membayangkan pandangan Bung Hatta ke pulau-pulau sekitar, seperti yang terpampang di mata kita saat berdiri di atas Benteng Belgica.
Merawat Keberagaman dan Ketenangan Banda Neira
Suasana Banda Neira yang sepi dan jarangnya mobil angkutan umum memberikan pengalaman berbeda bagi para pengunjung.
Bangunan-bangunan bersejarah, keindahan alam, dan panorama bawah laut yang memukau menjadikan pulau ini destinasi yang menarik.