Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

DPR dan Rencana Revisi UU MK: Mengapa Waktu Pemilu Harus Menjadi Tanda Baca?

30 November 2023   15:22 Diperbarui: 30 November 2023   16:10 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahkamah Konstitusi (Foto: SindoNews)

Revisi UU MK bukanlah sekadar perkara teknis di dalam lingkaran legislatif. Ini adalah perubahan yang akan berdampak langsung pada keseimbangan kekuasaan di negara ini. 

Masyarakat sipil, sebagai pilar penting dalam demokrasi, memberikan catatan bahwa setiap langkah yang diambil oleh DPR haruslah sesuai dengan semangat demokrasi yang sejati dan tidak mencederai prinsip-prinsip dasar tersebut.

Alternatif yang Mungkin

Sebagai tanda baca yang positif, sejumlah pihak mengusulkan agar revisi ini ditunda hingga setelah pemilu berlangsung.

Pemilihan umum sering dianggap sebagai momen di mana rakyat memiliki kesempatan untuk mengekspresikan kehendaknya secara langsung. 

Tindakan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan menghindari kecemasan akan potensi penyalahgunaan proses revisi untuk kepentingan politik tertentu.

Selain itu, dapat dipertimbangkan pula untuk melibatkan pihak-pihak yang berkompeten, termasuk akademisi, praktisi hukum, dan masyarakat sipil, dalam proses pembahasan revisi. 

Ini dapat menghasilkan kebijakan yang lebih matang dan merangkul kepentingan-kepentingan yang lebih luas, tidak terbatas pada ranah politik semata.

Menarik Garis Bawah: Menciptakan Tanda Baca yang Benar

Dalam menghadapi rencana revisi UU MK, waktu pemilu harus dianggap sebagai tanda baca yang signifikan. Bagaimana kita menggunakan tanda baca ini akan mencerminkan kemampuan kita untuk menghormati dan menjaga prinsip-prinsip demokrasi. 

Jika tindakan legislatif diarahkan oleh kepentingan politik sempit atau diambil tanpa memperhitungkan suara masyarakat sipil, risiko terjadinya pergeseran dalam keseimbangan kekuasaan menjadi nyata.

Oleh karena itu, bijaksanalah kita dalam menggarisbawahi 'tanda baca' yang diwakili oleh waktu pemilu dalam konteks rencana revisi UU MK ini. 

Diperlukan keterbukaan, dialog yang mendalam, dan komitmen untuk menghasilkan kebijakan yang melibatkan banyak pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun