Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sirkus Pemilu: Topeng Politik di Balik Sorot Lampu

30 November 2023   11:23 Diperbarui: 30 November 2023   11:24 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sementara itu, di panggung politik, calon-calon terus berlomba-lomba menunjukkan performa terbaik mereka. Janji-janji manis terus mengalir begitu lancar dari bibir mereka, seolah-olah tak ada yang bisa menghentikan pertunjukan mereka. Namun, di balik sorot lampu, ada kegelapan yang terus menyusup.

Akhirnya, pada malam debat terakhir sebelum pemilihan, Rizky memiliki kesempatan untuk menghadapi calon-calon tersebut secara langsung. Ia tidak ragu untuk mengungkapkan fakta-fakta yang telah ia temukan, bahkan jika hal itu membuatnya semakin terancam.

Debat berlangsung panas. Calon-calon terlihat terkejut dan kewalahan saat Rizky menghadapi mereka dengan pertanyaan-pertanyaan tajam dan fakta-fakta yang sulit dibantah. Publik terbelah antara mendukung Rizky atau tetap setia pada calon-calon mereka.

Malam pemilihan tiba, dan keputusan rakyat pun akhirnya diumumkan. Hasilnya mengejutkan banyak pihak. Calon yang sebelumnya dianggap kuat harus mengakui kekalahan mereka. Rizky tidak menang, tapi pengorbanan dan perjuangannya tidak sia-sia. Publik telah terbangun dari lamunan sirkus politik dan mulai menuntut transparansi dan integritas.

Pemilihan berlalu, namun cerita Rizky menjadi pelajaran berharga. Ia membuktikan bahwa satu orang pun bisa membuat perbedaan jika berani berbicara dan bertindak. Sirkus politik mungkin sulit dihindari, tapi dengan keberanian dan keteguhan hati, topeng-topeng politik dapat terbuka, dan kebenaran dapat terungkap di balik sorot lampu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun