Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Hari Guru Nasional: Langkah-Langkah Guru Honorer Membangun Karier melalui PPPK dan Tantangan Sistem Birokrasi

26 November 2023   20:26 Diperbarui: 26 November 2023   20:49 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hari guru nasional (Foto: Detik.Com)

Setiap tahun, tanggal 25 November menjadi momentum yang penuh makna bagi para pendidik di Indonesia. Hari Guru Nasional menjadi ajang untuk merayakan dedikasi, pengorbanan, dan kontribusi luar biasa yang telah diberikan oleh para guru dalam membentuk karakter generasi penerus.
Namun, di balik sorotan kehangatan perayaan tersebut, terdapat narasi yang menggambarkan perjalanan penuh liku guru honorer, terutama dalam konteks perubahan menuju Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sejauh mana langkah-langkah ini membantu membangun karier guru honorer dan mengatasi tantangan sistem birokrasi?

Guru honorer, sebagai bagian tak terpisahkan dari roda pengembangan pendidikan di Indonesia, seringkali harus melalui perjalanan panjang untuk membangun karier mereka. Tidak hanya dihadapkan pada tuntutan mengajar di kelas, tetapi juga pada ketidakpastian status pekerjaan.

Pada Hari Guru Nasional ini, mari kita merenung bersama tentang bagaimana langkah-langkah menuju PPPK dapat menjadi landasan kokoh bagi guru honorer dalam mengukir karier yang lebih stabil dan terhormat.

Sejak awal, guru honorer telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan di Indonesia. Mereka adalah pilar yang kuat dalam mendukung visi dan misi pendidikan nasional. Namun, status pekerjaan yang tidak pasti, tanpa jaminan keamanan kerja, selalu menjadi beban berat bagi mereka.

Dalam konteks inilah, konsep PPPK muncul sebagai harapan baru. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja diharapkan dapat memberikan landasan hukum yang jelas dan hak-hak yang lebih baik bagi guru honorer.

Langkah pertama yang mesti diambil oleh guru honorer adalah memahami dengan seksama proses dan persyaratan menuju PPPK. Birokrasi yang kompleks seringkali menjadi batu sandungan, dan pemahaman yang baik tentang prosedur administratif akan menjadi kunci keberhasilan.

Oleh karena itu, pelatihan dan pendampingan bagi guru honorer dalam menghadapi tantangan administratif ini perlu ditingkatkan. Pemerintah perlu berinvestasi dalam penyediaan sumber daya yang memadai untuk memastikan bahwa guru honorer memiliki akses kepada informasi yang jelas dan dapat diandalkan.

Namun, langkah-langkah administratif bukanlah satu-satunya rintangan yang dihadapi guru honorer. Tantangan lainnya muncul dari perubahan budaya organisasi di sekolah. Menjadi bagian dari sistem PPPK berarti tidak hanya memperoleh keamanan kerja tetapi juga beradaptasi dengan tuntutan baru.

Reformasi pendidikan yang menyertainya memerlukan pemahaman mendalam tentang kurikulum yang diterapkan dan penerapannya dalam pembelajaran sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan kontinu dan pelatihan yang terfokus perlu menjadi bagian integral dari perjalanan guru honorer menuju PPPK.

Tantangan utama lainnya yang mungkin dihadapi guru honorer adalah resistensi terhadap perubahan di antara pihak-pihak yang terlibat dalam sistem pendidikan.

Beberapa mungkin merasa bahwa kedatangan guru PPPK mengancam posisi mereka, sementara yang lain mungkin tidak siap menerima perubahan dalam dinamika kelas. Oleh karena itu, sosialisasi yang baik perlu dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran ini.

Pemerintah dan pihak terkait harus secara aktif terlibat dalam mendengarkan dan menanggapi masukan dari berbagai pihak, sehingga implementasi PPPK tidak hanya menjadi kebijakan administratif tetapi juga sebuah proses transformasi yang dilakukan secara inklusif.

Selain dari perspektif guru honorer, perlu juga diperhatikan bagaimana PPPK dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dengan memberikan stabilitas pekerjaan kepada guru, diharapkan mereka dapat lebih fokus pada pengembangan profesional dan inovasi dalam pembelajaran.

Pemerintah perlu menciptakan lingkungan di mana guru merasa didukung dan dihargai sehingga mereka dapat memberikan yang terbaik bagi perkembangan siswa.

Namun, implementasi PPPK tidak dapat dipisahkan dari evaluasi menyeluruh terhadap sistem birokrasi pendidikan. Meskipun langkah-langkah menuju PPPK dapat menjadi terobosan positif, namun tantangan administratif yang masih ada dan adanya potensi birokrasi yang lamban perlu diatasi.

Pemerintah perlu secara aktif melakukan evaluasi rutin terhadap keefektifan dan efisiensi birokrasi pendidikan, serta melakukan perbaikan yang diperlukan.

Dalam refleksi Hari Guru Nasional ini, mari kita mengakui langkah-langkah penting yang telah diambil dalam mendukung guru honorer menuju PPPK. Namun, tantangan besar masih ada di depan, dan perlu adanya komitmen bersama dari semua pihak terkait untuk terus memperbaiki sistem pendidikan.

Guru honorer membutuhkan lebih dari sekadar perubahan status pekerjaan. Mereka memerlukan dukungan komprehensif untuk membangun karier yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi maksimal bagi pendidikan Indonesia yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun