Keempat, penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pengembangan karakter dan keterampilan hidup. Ini mencakup pembentukan budaya sekolah yang menghargai integritas, tanggung jawab, dan kerja sama. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, siswa akan lebih mudah menginternalisasi nilai-nilai positif tersebut.
Dalam meresapi pernyataan Mahatma Gandhi tentang pendidikan, kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan seharusnya tidak terbatas pada pemberian kualifikasi dan keahlian saja. Pendidikan seharusnya membentuk individu secara holistik, melibatkan dimensi moral, keterampilan hidup, dan pembelajaran di luar konteks formal. Proses ini tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga melalui berbagai pengalaman sehari-hari dan interaksi dengan lingkungan sekitar.
Implementasi pendekatan holistik ini memerlukan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak. Pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat perlu bersinergi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan karakter dan keterampilan hidup. Guru dan pendidik memiliki peran kunci dalam membimbing siswa tidak hanya dalam pencapaian akademis, tetapi juga dalam pembentukan nilai-nilai moral yang akan membawa dampak positif dalam masyarakat.
"Sebagai individu, kita juga memiliki tanggung jawab untuk terus belajar dan mengembangkan diri sepanjang hayat. Pendidikan tidak berhenti setelah meninggalkan lembaga formal, melainkan merupakan perjalanan sepanjang hidup. Dengan pendekatan holistik, kita dapat menciptakan Sumber Daya Manusia yang tidak hanya unggul dalam bidang keahlian, tetapi juga memiliki integritas moral dan keterampilan hidup yang kuat. Dengan demikian, pendidikan akan menjadi kekuatan utama dalam membentuk masa depan yang lebih baik untuk individu dan masyarakat secara keseluruhan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H