Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keturunan dan Kursi Kekuasaan

11 November 2023   20:55 Diperbarui: 11 November 2023   21:07 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kursi Kekuasaan (Gurusiana)

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan lebat, hiduplah seorang pemimpin bernama Pak Joko. Ia adalah keturunan dari keluarga yang telah memimpin desa selama berabad-abad. Keturunannya diyakini memiliki kekuatan khusus yang diwariskan secara turun-temurun, sebuah kekuatan yang membuat mereka mampu memimpin dengan bijak.

Pak Joko memiliki seorang putra bernama Raka. Raka adalah pemuda yang cerdas dan energik. Ia selalu penasaran tentang sejarah keluarganya dan asal-usul kekuatan yang dimiliki oleh keturunan keluarga mereka. Suatu hari, ketika ia sedang duduk di bawah pohon tua di tengah desa, Pak Joko mendekatinya.

"Pak, saya ingin tahu lebih banyak tentang asal-usul keluarga kita dan kekuatan yang kita miliki. Mengapa kita memiliki kekuatan khusus ini?" tanya Raka dengan penuh antusias.

Pak Joko tersenyum, "Raka, sudah waktunya kamu tahu segalanya. Ayo, ikuti saya, katanya"

Ahirnya mereka berdua pergi ke perpustakaan desa yang berisi buku-buku kuno dan catatan keluarga. Di sana, Pak Joko membuka lembaran-lembaran kuno yang menceritakan tentang keberanian, kebijaksanaan, dan kekuatan yang melekat pada keluarga mereka. Diceritakan bahwa nenek moyang mereka diberkati oleh roh hutan yang melindungi desa ini, dan kekuatan itu diwariskan kepada setiap generasi.

Namun, ada satu hal yang perlu dicapai untuk mempertahankan kekuatan tersebut: melewati ujian yang diberikan oleh roh hutan setiap kali kepemimpinan berpindah tangan. Ujian ini berupa pencarian sebuah kursi kuno yang dipercayai sebagai sumber kekuatan sejati. Hanya mereka yang mampu menemukan kursi itu yang akan mewarisi kekuatan penuh keluarga.

Pak Joko menjelaskan bahwa ia telah melewati ujian tersebut pada zamannya, dan sekarang giliran Raka untuk melakukannya. Raka merasa campur aduk antara keberanian dan kecemasan. Ia merasa terhormat dan tegar, namun sekaligus khawatir karena ia belum pernah menghadapi sesuatu yang sebesar ini sebelumnya.

Pagi berikutnya, Raka memulai perjalanan menuju hutan yang lebat, tempat di mana ujian itu akan berlangsung. Hutan itu dihuni oleh makhluk-makhluk mitos dan perasaan takut menghantui hati Raka. Ia melangkah dengan hati-hati, menyusuri jalur yang dibuka oleh ayahnya dan leluhurnya sebelumnya.

Setelah berhari-hari berjalan, Raka tiba di tempat yang dijelaskan dalam catatan keluarga, tempat kursi kekuasaan tersembunyi. Namun, kursi itu tidak bisa ditemukan dengan mudah. Raka merasa bingung dan lelah, tetapi tekadnya tidak goyah. Ia yakin bahwa jawaban ada di suatu tempat.

Dalam pencariannya, Raka bertemu dengan berbagai makhluk hutan yang bersedia membantunya. Ada seekor burung hantu tua yang memberinya petunjuk tentang arah yang benar. Kemudian, seekor kijang putih muncul di hadapannya, membimbingnya melewati jalan yang penuh bahaya. Semua makhluk itu memberikan bantuan tanpa pamrih, karena mereka merasa Raka adalah pewaris yang pantas.

Akhirnya, setelah berhari-hari perjalanan, Raka menemukan kursi kuno di dalam gua yang tersembunyi di tengah hutan. Kursi itu berkilauan dengan cahaya yang menakjubkan, dan Joko merasakan kehadiran kekuatan luar biasa di sekitarnya. Ia tahu inilah jawaban dari ujian yang harus ia lalui.

Dengan penuh kehormatan, Raka duduk di kursi itu. Ia merasakan energi mengalir melalui dirinya, menguatkan tubuh dan pikirannya. Ia merasa terhubung dengan alam dan hutan, seolah menjadi perpanjangan dari roh hutan yang melindungi desa.

Ketika Raka kembali ke desa dengan kursi kekuasaan di pundaknya, warga desa menyambutnya dengan riang gembira. Mereka menyaksikan keajaiban yang baru saja terjadi, dan keyakinan mereka pada keturunan keluarga Pak Joko semakin kokoh.

Pak Joko, yang menyaksikan keberhasilan putranya dengan bangga, memberikan tangannya padanya. "Raka, kau telah melewati ujian dengan gemilang. Sekarang, desa ini akan menjadi lebih kuat dan makmur di bawah pimpinanmu."

Raka mengangguk, merasa bertanggung jawab atas keberlanjutan warisan keluarganya. Ia memimpin desa dengan bijak, menggunakan kekuatan yang diberikan oleh kursi kekuasaan untuk kebaikan semua warganya. Desa pun berkembang pesat, menjadi tempat yang damai dan sejahtera.

Namun, Raka sadar bahwa kekuatan itu bukanlah hak istimewa pribadinya. Ia membuka diri untuk berbagi pengetahuan dan kebijaksanaannya dengan generasi-generasi mendatang, mengajarkan mereka arti sejati dari kekuasaan yang seimbang dan bertanggung jawab.

Dengan demikian, cerita keluarga Pak Joko dan Raka menjadi sebuah legenda yang diceritakan dari mulut ke mulut di seluruh desa. Legenda tentang pencarian kursi kekuasaan dan penggunaannya yang bijaksana oleh generasi-generasi keluarga itu menjadi inspirasi bagi semua orang, menunjukkan bahwa kekuatan sejati terletak pada kebijaksanaan dan pengabdian untuk kebaikan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun