Akhirnya, setelah berhari-hari perjalanan, Raka menemukan kursi kuno di dalam gua yang tersembunyi di tengah hutan. Kursi itu berkilauan dengan cahaya yang menakjubkan, dan Joko merasakan kehadiran kekuatan luar biasa di sekitarnya. Ia tahu inilah jawaban dari ujian yang harus ia lalui.
Dengan penuh kehormatan, Raka duduk di kursi itu. Ia merasakan energi mengalir melalui dirinya, menguatkan tubuh dan pikirannya. Ia merasa terhubung dengan alam dan hutan, seolah menjadi perpanjangan dari roh hutan yang melindungi desa.
Ketika Raka kembali ke desa dengan kursi kekuasaan di pundaknya, warga desa menyambutnya dengan riang gembira. Mereka menyaksikan keajaiban yang baru saja terjadi, dan keyakinan mereka pada keturunan keluarga Pak Joko semakin kokoh.
Pak Joko, yang menyaksikan keberhasilan putranya dengan bangga, memberikan tangannya padanya. "Raka, kau telah melewati ujian dengan gemilang. Sekarang, desa ini akan menjadi lebih kuat dan makmur di bawah pimpinanmu."
Raka mengangguk, merasa bertanggung jawab atas keberlanjutan warisan keluarganya. Ia memimpin desa dengan bijak, menggunakan kekuatan yang diberikan oleh kursi kekuasaan untuk kebaikan semua warganya. Desa pun berkembang pesat, menjadi tempat yang damai dan sejahtera.
Namun, Raka sadar bahwa kekuatan itu bukanlah hak istimewa pribadinya. Ia membuka diri untuk berbagi pengetahuan dan kebijaksanaannya dengan generasi-generasi mendatang, mengajarkan mereka arti sejati dari kekuasaan yang seimbang dan bertanggung jawab.
Dengan demikian, cerita keluarga Pak Joko dan Raka menjadi sebuah legenda yang diceritakan dari mulut ke mulut di seluruh desa. Legenda tentang pencarian kursi kekuasaan dan penggunaannya yang bijaksana oleh generasi-generasi keluarga itu menjadi inspirasi bagi semua orang, menunjukkan bahwa kekuatan sejati terletak pada kebijaksanaan dan pengabdian untuk kebaikan bersama.