"Jejak Kecil: Menyuarakan Stunting melalui Puisi"
Dengarlah, jejak kecil terukir dalam pasir,
Pertumbuhan yang terhenti, dihadapannya kami berdiri.
Langkah anak-anak, ringan namun terhenti,
Tertatih mencari arti, di bawah langit yang terang.
Mereka menyapa dunia dengan mata yang penuh harap,
Namun badai kelaparan merenggut senyum di wajah.
Bayangan kekurangan mengikis sinar yang berseri,
Menyeret mimpi-mimpi kecil, meratap dalam sunyi.
Stunting, bayangan hitam di balik cahaya,
Pertumbuhan yang terhenti, di taman bunga gersang.
Mungkinkah melodi puisi mengubah takdirnya?
Menghapus jejak yang mengunci langkah-langkahnya?
Di setiap baris puisi, kita suarakan kerinduan,
Agar jejak kecil itu, tak tenggelam dalam kegelapan.
Panggilan cinta, seruan untuk terbitkan matahari,
Agar tiap anak dapat berbunga, meraih cita-cita nan agung.
Jadikan puisi pelita yang menuntun jalan,
Mengukir harapan, memperkuat langkah anak-anak.
Agar jejak kecil mereka tak hilang dalam riuh,
Kita bersama menyalakan cahaya, merajut mimpi yang kian terurai.
Mendengar suara mereka, menggema dalam bait puisi,
Menyuarakan stunting, menyulut semangat yang tak luntur.
Jejak kecil, cerita besar dalam hening,
Puisi ini teriakkan: "Tumbuhlah, oh anak-anak, tumbuhlah!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H