Di langit biru, di balik awan lembut,
Tersembunyi rahasia, tanda-tanda terluka,
Bintang-bintang bersimpuh dalam kesedihan,
Mengisahkan cerita yang tak pernah terdengar.
Di ujung senja, warna merah membeku,
Warna-warni langit, jendela ke alam semesta,
Tanda-tanda terluka, terukir di malam,
Mengenang kenangan yang pernah terjadi.
Bentangan awan, seperti luka yang dalam,
Langit menangis dalam rintik hujan,
Pelukis langit mencoba merapikan goresan,
Mengubah tanda-tanda yang dulu penuh kejayaan.
Namun, keindahan tersembunyi dalam luka,
Tanda-tanda terluka, kisah dalam kelam,
Mereka mengajar kita, meski pernah terluka,
Kita masih dapat bersinar, seperti bintang di malam.
Di bawah langit yang terluka dan merah,
Kita belajar tentang ketabahan dan keindahan,
Tanda-tanda langit yang pernah terluka,
Tetap menyala, menjadi penanda abadi.
Maka, lihatlah langit yang terluka dengan cinta,
Tanda-tanda terluka adalah kisah hidup,
Mereka mengingatkan kita, bahwasanya dalam kesedihan,
Kita dapat menemukan kekuatan untuk bersinar kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H