Di pulau Sumba yang indah terhampar di timur
Cerita pilu pilu kawin paksa menyisakan lara yang di dalamnya.Â
Perempuan yang dijodohkan tak paham asmara
Hanya terikat oleh tradisi hati pun terbelenggu.
Matahari terbenam di ufuk yang jauh
Merah senja menyala memancarkan kepedihan.Â
Perempuan Sumba penuh keindahan alam
Namun tak bebas memilih cinta, terikat oleh budaya.
Mereka berjuang mencari kebebasan
Mengubah takdir yang telah diguratkan sejak zaman.Â
Dalam pelukan malam mereka berharap untuk terbang
Menyelami lautan kehidupan mencari cinta yang sejati.
Sumba, tanah yang subur tempat cinta bersemi
Bukan kawin paksa melainkan pilihan hati yang bebas.Â
Semoga zaman berubah memerdekakan mereka
Untuk menjalani cinta, tanpa ikatan tradisi.
Kita berharap suatu hari nantiÂ
Sumba pun akan merayakan cinta yang sesungguhnya.Â
Bukan lagi kawin paksa melainkan pilihan tulus
Dalam sinar matahari yang menyi
nari pulau yang indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H