pendidikan keluarga yang menghadirkan solusi menyeluruh untuk membentuk keluarga yang berkualitas. Sekolah Calon Ayah (SCA) dan Sekolah Calon Ibu (SCI), yang didirikan oleh Samsul Husen pada tahun 2014, telah menarik perhatian luas dan meraih penghargaan SATU Indonesia Awards tingkat Provinsi 2022. Inisiatif ini menawarkan pendidikan holistik yang mencakup berbagai aspek pengasuhan anak, mulai dari seksologi hingga manajemen keuangan, untuk mempersiapkan calon orang tua dan orang tua dalam menjalankan peran mereka dengan efektif.
Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, hadir sebuah terobosan dalamVisi Pendidikan Keluarga yang Komprehensif
Samsul Husen memulai SCA dan SCI dengan tujuan untuk mengatasi kekurangan dalam pendidikan orang tua yang sering kali terpecah menjadi bidang-bidang spesifik, seperti parenting atau gizi, tanpa pendekatan yang terintegrasi. "Menjadi orang tua adalah tanggung jawab seumur hidup," ungkap Husen, menekankan pentingnya persiapan menyeluruh yang meliputi aspek praktis, emosional, dan spiritual. Sebelum adanya SCA dan SCI, banyak orang tua hanya mendapatkan informasi dari berbagai sumber terpisah, mengakibatkan pemahaman yang tidak menyeluruh mengenai tanggung jawab keluarga. Melalui pendekatan holistik, SCA dan SCI berusaha menggabungkan berbagai aspek penting dalam pengasuhan anak dalam satu program terintegrasi.
Program Pendidikan yang Terstruktur dan Mendalam
Program di SCA dan SCI dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan yang mendalam dan terstruktur. Materi utama yang diajarkan meliputi:
1. Seksologi: Mengatasi topik yang sering dianggap tabu, SCA dan SCI membahas seksologi dalam konteks agama dan fiqih. Pendekatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang jelas tentang hubungan suami istri dan cara mengatasi masalah yang mungkin timbul, yang sering menjadi sumber konflik dalam keluarga.
2. Parenting: Materi parenting mencakup keterampilan praktis seperti memandikan bayi dan memasak dengan gizi seimbang. Peserta didik dipersiapkan untuk memberikan perawatan yang optimal untuk anak-anak mereka melalui pelatihan keterampilan praktis.
3. Manajemen Keuangan: Pendidikan mengenai keuangan keluarga mencakup pengelolaan dana, alokasi untuk berbagai kebutuhan, serta investasi dan perencanaan keuangan jangka panjang. Ini memberikan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola keuangan keluarga dengan lebih baik.
4. Kegiatan Outdoor: Sebagai bagian dari program, peserta terlibat dalam kegiatan luar ruangan seperti berkemah, yang dirancang untuk melatih keberanian, membangun kekuatan mental, dan memperkuat hubungan spiritual. Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk refleksi pribadi dan penguatan nilai-nilai agama
Tantangan dan Respons dari Peserta