Minangkabau atau sering disebut Minang, adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang memiliki entitas kultural tersendiri yang membedakannya dari suku bangsa yang lain. Salah satu keunikannya adalah sistem matrilineal yang mendasarkan keturunan pada garis ibu. Suku Minang sering juga diidentikkan dengan sekelompok orang atau penduduk yang mendiami wilayah Provinsi Sumatera Barat.Â
Sering juga disebut sebagai orang Padang. Anggapan ini sebenarnya kurang tepat karena banyak etnis lain juga mendiami wilayah ini, termasuk etnis China dan India yang sering juga dinamai orang keling. Sedangkan Padang adalah ibukota provinsi Sumatera Barat. Untuk gampangnya kita definisikan saja bahwa orang Minang adalah etnis yang menjunjung adat istiadat Minangkabau.
Wilayah adat Minangkabau lebih besar dari Sumatera Barat. Ia meliputi juga sebahagian Riau, Jambi dan Bengkulu. Orang Minang memiliki jiwa perantau sehingga mereka bisa ditemui di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri. Mungkin kalau manusia sudah mulai mendiami planet Mars, maka orang Minang akan merantau kesana dan membuka rumah makan Padang.
Seperti suku lain di Indonesia yang mempercayai adanya hal-hal yang bersifat mistis, maka orang Minang tentu tidak mau ketinggalan. Salah satu isue besar dalam dunia ghaib adalah tentang sosok mahkluk halus yang bersifat jahat dan umumnya digambarkan dalam wujud menyeramkan yang disebut sebagai hantu. Cerita tentang hantu sudah pasti akan membuat anak-anak dan sebahagian orang dewasa akan mengkerut ketakutan. Meski menakutkan namun tetap asyik untuk diceritakan, apalagi kalau waktu berceritanya pada malam hari.
Orang Minang tidak mengenal pocong yang jalannya melompat-lompat. Juga tidak mengenal kuntilanak yang selalu tertawa cekikikan saat senang maupun susah. Apalagi wewe gombel ataupun si manis jembatan Ancol. Kalau ada yang mengetahui dan takut pada hantu jenis tersebut maka itu semata-mata akibat film horor yang banyak diputar di bioskop atau televisi pada tahun 80 an.Â
Film horor yang dibintangi aktris Suzanna sebenarnya cukup membuat takut penonton Minang. Namun mereka tetap dianggap hantu impor karena orang Minang punya hantu tersendiri dengan kekhasannya masing-masing.
Hantu atau antu di Minangkabau terdiri atas beberapa jenis dan mungkin tidak akan ditemui di tempat lain. Penjabaran para hantu itu disini bukan untuk menakuti-nakuti, apalagi untuk mengajak pembaca bermistis ria. Hanya sekedar untuk mengabadikan mereka dalam pengetahuan orang Minang, terutama untuk para perantau yang mungkin lebih akrab dengan pocong, wewe gombel, sundel bolong dan sejenisnya. Sekedar supaya tidak lupa dengan budaya Minang, maka berikut adalah hantu-hantu yang dikenal di Minangkabau.
1. Hantu Aru-aru.Â
Kalau ada anak-anak yang sudah sore apalagi mendekati maghrib belum juga pulang ke rumah dan masih asyik bermain, maka orang tuanya akan menakuti mereka dengan menyebut hantu aru-aru. Hantu ini dipercaya berdiam di pohon yang tinggi atau rumah kosong. Korban kejahilannya adalah anak-anak yang akan dibawanya masuk ke dalam hutan.Â
Anak-anak akan mengikuti hantu aru-aru karena pandangannya telah diubah sehingga melihat pemandangan yang indah atau tempat yang menyenangkan. Setelah sadar maka korbannya sudah berada diatas pohon di tengah hutan dan tidak tahu jalan pulang. Orang tua yang kehilangan anak sejak sore biasanya akan membawa orang sekampung untuk mencarinya.Â
Pencarian dilakukan hingga kedalam hutan dengan memukul kentongan dan memanggil-manggil sang anak. Meski mengerikan hantu ini punya manfaat yaitu membuat anak lebih disiplin sehingga jika sudah mau masuk waktu maghrib mereka akan segera pulang ke rumah.
2. Orang Bunian.
Orang bunian sosoknya seperti manusia namun tidak kasat mata. Â Menurut ceritanya suatu kaum dahulu mengadakan jamuan makan dan mengundang orang banyak. Salah satu makanan yang dihidangkan terbuat dari daging kucing. Diantara tamu yang hadir, terdapat seorang alim yang memiliki karomah atau ilmu luar biasa disebabkan kesalehannya. Beliau juga sangat menyayangi kucing. Saat hendak mulai makan, maka kebiasannya adalah memanggil dan membagi makanannya kepada kucing.Â
Namun kali ini, tersebab oleh kesaktiannya maka hidangan daging kucing yang disuguhkan berubah menjadi kucing dan berjalan menghampirinya. Tuan rumah sangat malu atas kejadian tersebut. Karena malunya, maka mereka mohon kepada si orang alim untuk memghilangkan mereka dari pandangan manusia. Permintaan itu dikabulkan dan sejak saat itu jadilah si tuan rumah dan kaumnya menjadi mahkluk kasat mata.Â
Orang bunian dipercaya berada di hutan lebat dan sering menyesatkan manusia. Orang yang masuk kedalam hutan akan disesatkan dengan merubah pandangannya seolah berada di tempat indah dan disuguhi makanan lezat, padahal yang dimakannya hanya telur semut. Meskipun orang bunian ditakuti, namun pernah ada daerah di Kota Payakumbuh yang bernama Kelurahan Bunian.Â
Kepalanya dipanggil dengan sebutan Pak Lurah Bunian. Namun berasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 9 Tahun 2016, Kelurahan Bunian ditiadakan dan digabungkan menjadi Kelurahan Kapalo Koto Dibalai.
3. Sijundai.
Digambarkan sebagai mahkluk halus yang memiliki rambut dan bulu panjang disekujur tubuhnya. Sijundai dipercaya berdiam di pohon besar dan rambutnya terjuntai seperti akar pohon beringin. Namun yang lebih ditakuti adalah kebiasaannya menangkap orang yang lewat dibawah kediamannya. Manusia yang dijahili akan mati kejang karena geli digelitiki oleh sijundai. Namun ia sangat takut kepada api karena bisa membakar rambutnya. Untuk menangkalnya maka orang akan membawa obor saat berjalan di malam hari.
4. Palasik.
Palasik adalah ilmu hitam yang melekat pada seseorang dan diperoleh melalui pewarisan. Palasik membutuhkan darah bayi untuk makan dan jika tidak maka ia akan mati. Palasik menghirup darah bayi dengan cara memandangnya dan dilakukan berulang-ulang. Bayi yang darahnya dihisap akan kelihatan seperti kurus kering dan sakit-sakitan. Namun ada juga palasik yang mencari darah bayi dengan melepaskan kepalanya dari tubuh.Â
Kepala palasik akan terbang ke rumah yabg ada bayi dan menghisap darah dengan menggigit leher. Palasik jenis ini disebut juga palasik kuduang (kudung atau potong) dan lebih berbahaya dari palasik biasa. Untuk menangkal para palasik, maka orang akan meletakkan bawang putih tunggal, gunting dan jarum di dekat si bayi. Untuk menghabisinya maka orang akan menancapkan paku di leher palasik saat kepalanya sedang on the way mencari korban.Â
5. Cindaku.
Mahkluk ini dipercaya sebagai hantu mirip harimau namun sering berubah bentuk dalam wujud manusia. Namun cindaku masih dapat dikenali karena antara hidung dan mulutnya tidak terdapat lekukan seperti halnya manusia. Selain itu cindaku masih menyisakan wujud asli pada kakinya. Bisa dikatakan ia merupakan wujud antara atau jembatan antara dunia harimau dan manusia.
6. Hantu Suluah (suluh atau obor).
Hantu suluah tidak kelihatan wujudnya, hanya berupa suluh atau obor yang bergerak di persawahan pada malam hari. Ada anggapan hantu ini hanya sekedar menakut- nakuti tapi tak sedikit juga yang percaya bahwa ia bisa membuat orang tidak sadar dan meremas-remas api obor hingga korbannya terbakar.
7. Hantu pemburu.
Mahkluk ini memiliki sosok berbadan manusia tetapi kepalanya mirip anjing. Ia akan melolong seperti anjing di malam hari dan berjalan mengelilingi kampung. Jika ia berjalan maka akan terdengar suara rantai yang diseret. Karena memiliki kaki yang diikat rantai maka serig juga dinamakan sebagai hantu rantai.
8. Inyiak.
Inyiak digambarkan sebagai harimau jadi-jadian dan dulunya merupakan piaraan para pendekar silat yang sakti ilmunya. Ia selalu berada didekat tuannya dan merupakan penjaga rumah atau ladang empunya dari orang yang bermaksud jahat. Meski pemiliknya telah meninggal dunia namun inyiak tetap berada di sekitar kediaman terakhir tuannya. Ia dianggap tidak mengganggu dan lebih dipercaya sebagai penjaga lingkungan sekitar dari gangguan pencuri.Â
Namun tentu tak ada makan siang gratis dan begitu juga dengan Inyiak. Jika ada pesta di sekitar kediamannya maka yang punya hajat harus menyediakan jatah atau upeti untuknya. Jika tidak maka inyiak akan membuat makanan yang dihidangkan akan terasa hambar. Lebih ekstremnya ia bisa muncul di tengah kesibukan orang mengaduk rendang atau gulai kambing dan mengaduk-aduk masakan panas itu dengan tangannya.Â
Tentu saja para koki freelance yang asalnya tetangga sekitar rumah akan lari berhamburan karena ketakutan. Menu jatah inyiak sederhana saja karena ia hanya perlu disediakan sepiring nasi beserta lauk, segelas kopi dan sebatang rokok. Ia tak perlu Pizza Hut, KFC ataupun McD.
Demikianlah sekilas cerita tentang hantu versi orang Minang. Percaya atau tidak pasti berpulang kepada diri masing-masing. Dan untuk yang percaya tak usah takut karena Tuhan Yang Maha Kuasa diatas segalanya.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H