Mohon tunggu...
Irvine Althaf
Irvine Althaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa semester 6 yang menyukai semua hal berbau musik dan tengah mendalami minat menulis agar semoga kelak menjadi jurnalis musik yang asik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Mengintip Sibuknya Suasana Dapur Menjelang Hari Raya

22 April 2024   18:19 Diperbarui: 22 April 2024   18:43 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menunaikan ibadah puasa selama kurang lebih sebulan lamanya, tibalah hari di mana seluruh umat muslim di dunia menantikannya, ya, Idul Fitri. Di beberapa negara, perayaan Idul Fitri dianggap sebagai hari penuh sukacita sekaligus sebagai ajang berkumpulnya sanak keluarga. Tak terkecuali di Indonesia, beragam tradisi dan budaya yang sudah melekat di masyarakat seperti mudik dan ziarah merupakan dua dari sekian banyaknya kegiatan yang tidak bisa dilewatkan saat merayakan lebaran.

Namun, ada satu tradisi yang mungkin semua orang sepakat bahwa kegiatan ini tidak bisa diabaikan, yaitu menyantap hidangan khas lebaran. Ketupat, opor ayam, rendang, sampai sambal goreng kentang merupakan sederet menu wajib yang harus tersaji di meja makan untuk disantap bersama keluarga. Selain memanjakan lidah, hidangan tersebut dapat menyempurnakan serta mencairkan suasana keakraban.

Dibalik keceriaan saat menyantap sajian khas lebaran di ruang tengah bersama keluarga, terdapat beberapa anggota keluarga yang telah mengorbankan waktu dan energinya secara sukarela untuk memasak dan mempersiapkan hidangan tersebut jauh-jauh hari. Saat sedang mengunjungi salah satu keluarga yang sedang merayakan hari raya, penulis menemui Ibu Ema selaku pemilik rumah sekaligus seorang dibalik sajian lebaran di rumahnya. 

Dok: Irvine Althaf Fulca
Dok: Irvine Althaf Fulca

"Kegiatan masak memasak sebelum lebaran kayak gini udah jadi tradisi di rumah ini setiap tahunnya."

Di usianya yang semakin senja, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukannya seorang diri, Ibu Ema dibantu oleh seorang anaknya untuk berhadapan dengan bumbu dan bahan masakan di dapur.

"Karena umur yang udah semakin tua ya, saya dibantu anak pertama saya buat masak, kayak motong-motong sayuran sampe mengaduk masakan itu biasanya dia yang ngelakuin. Terus bahan makanannya juga dia yang pergi belanjain di pasar."

Kegiatan ini dilakukan Ibu Ema dengan tujuan untuk menjamu anak-anak beserta masing-masing keluarganya yang merayakan hari raya di rumahnya. 

"Biasanya lebaran gini anak-anak pada pulang ke rumah buat kumpul. Ya walaupun udah dibilangin berkali-kali sama mereka buat nggak usah masak karena umur saya yang udah 80an ini, tapi ya namanya orang tua pasti seneng kalo masakannya dimakan anaknya, makanya saya inisiatif masak, hehe"

"Menu wajib yang dimasak itu opor ayam, sambal goreng kentang, sayur pepaya, kalo rendang kebetulan tahun ini mantu saya yang buat, jadi saya nggak perlu cape-cape nunggu berjam-jam buat masak rendang."

Kegiatan rutin tahunan ini dijalankan oleh Ibu Ema sebagai bentuk rasa sayang kepada anak-anaknya. Walaupun melelahkan, beliau memasak menu lebaran tersebut dengan penuh rasa bahagia karena selain merupakan hobinya sedari muda, kegiatan memasak dapat menjadi suntikan vitamin bagi tubuhnya yang sudah semakin rentan sekaligus sebagai cara untuk tetap aktif dan bergerak di usianya yang sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun