Mohon tunggu...
Irvan Tisnabudi
Irvan Tisnabudi Mohon Tunggu... -

Passionate terhadap Entrepreneurship, Cryptocurrencies & Blockchain, dan Semesta sekitar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memaksimalkan Kecerdasan untuk Mengembangkan Potensi Anda

3 Juni 2018   09:37 Diperbarui: 9 Juni 2018   18:01 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otak manusia adalah suatu hal yang luar biasa.

Hingga saat ini kita masih belum memahami cara bekerja otak kita secara menyeluruh karena otak kita sangat kompleks.

Hal-hal seperti alam bawah sadar mungkin saja selamanya menjadi misteri bagi dunia sains.

Mungkin saja, bila suatu saat nanti kita dapat memahami cara kerja otak kita sekarang, bisa-bisa kita telah menjadi sangat cerdas sehingga otak kita pun terus berkembang hingga kita tetap tidak memahami nya (dan hal ini menjadi lingkaran misteri yang tidak berkesudahan).

Singkat kata, otak kita merupakan sesuatu yang bisa dikembangkan dengan sangat luas, oleh karena itu kita perlu mengasahnya dengan baik.

Dalam tulisan kali ini saya ingin berbagi beberapa cara sederhana untuk mengembangkan kecerdasan dan pola pikir kita untuk mencapai potensi maksimal, yang pada akhirnya dapat membantu kita dalam membuat pilihan-pilihan hidup yang optimal.

Tulisannya agak panjang, namun percayalah bahwa 20 menit waktu yang anda luangkan akan berbuah dengan baik dan anda dapat lebih bijak dalam mengasah dan menggunakan kecerdasan anda dalam berpikir dan memilah informasi.

Kehidupan modern saat ini dipenuhi berbagai pilihan yang dapat mengarahkan kita menjadi apapun yang kita mau.

Gampang sekali untuk kita menjadi tersesat dan menyia-nyiakan potensi kita bila kita tidak memiliki pegangan dan nilai prinsip yang solid.

Di era informasi sekarang ini, setiap harinya kita mendapat asupan informasi yang bertubi-tubi.

Banyak gangguan dan hambatan yang terdapat di sekitar kita yang dapat mengarahkan benak kita ke arah yang salah dan akhirnya kita menjadi individu yang tersesat, konsumtif dan menjalani hidup tanpa arah.

Namun gampang juga bagi kita untuk mencapai kesuksesan dan kehidupan ideal yang kita inginkan.

Berbagai sumber ilmu pengetahuan, informasi dan pengalaman hidup orang lain ada di dalam genggaman kita lewat jaringan internet.

Sekarang adalah masa yang optimal untuk kita dapat mencapai potensi maksimal.

Penting bagi kita untuk dapat me-maintain kemampuan kita berpikir secara cerdas dan independen, terlepas dari pengaruh eksternal yang dapat menghambat pertumbuhan mental dan finansial kita.

Untuk mencapai hal ini tentunya kita perlu bijak dalam berpikir dan memilah informasi untuk kita serap.

Mengasah kemampuan berpikir ini akan berdampak positif di saat anda sedang mencari info soal kesehatan anda, menimbang keputusan dalam bekerja dan berbisnis, mengatasi konflik dengan orang sekitar, mencari jodoh dan lain-lain.

Berikut beberapa cara untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir dan decision-making anda:

1. Mengumpulkan pengalaman hidup yang beragam dan memegang nilai-nilai wisdom yang bijak dan mengembangkan diri anda.

Semakin banyak anda merasakan pengalaman berada di posisi orang lain, semakin banyak pula ilmu yang anda peroleh untuk menjalani kehidupan.

Banyak menjalani pengalaman baru, travelling, berkenalan dan berbincang dengan orang lain dari beragam latar belakang dan profesi.

Semakin banyak pengalaman yang anda serap, semakin bijak pula anda dalam berpikir dan membuat keputusan.

Coba pertimbangkan siapa figur panutan bagi anda; apakah Ia seorang biksu? Seorang miliarder? Seorang atlet juara? Seorang seniman? Seorang politikus?
Apa saja nilai-nilai yang dianut figur tersebut?

Semakin banyak pengalaman yang anda dapatkan dari figur tersebut, akan membentuk pola pikir anda.

Sudah selaras kah nilai-nilai yang anda anut dengan kehidupan yang anda idamkan?

2. Konsistensi dalam menjalankan keyakinan, nilai serta jalan hidup yang anda yakini.

Kita semua memiliki keyakinan dan pegangan hidup.

Namun seberapa besar keyakinan tersebut kita pegang teguh?

Ada kah keraguan dalam diri kita saat ada orang lain yang menanyakan tentang goals dan tujuan hidup kita?

Seberapa yakin kah kita mengenai apa yang kita lakukan saat ini akan membantu kita mencapai goals kita?

Bisa kah anda menuliskan di atas kertas goals dan tujuan hidup anda dengan jelas pada satu paragraf?

Untuk mencapai hal-hal yang kita ingin kan, kita perlu menyampaikannya dengan tepat kepada alam semesta dan orang-orang di sekitar kita, dan terutama kepada diri kita sendiri.

Segala bentuk keraguan akan menghambat kita untuk mencapai nya.

Contohnya bila kita ingin menjadi seorang perancang busana / fashion designer yang sukses, coba jabarkan apa arti kata 'sukses' tersebut?

Apakah kesuksesan tersebut berarti anda menampilkan koleksi busana anda di pagelaran fashion week?

Memiliki gerai toko sendiri di mall ternama?

Menjual 10,000 potong baju setiap bulannya?

Memiliki 100 karyawan?

Menghasilkan omset 200 juta dari penjualan baju?

Ada channel TV terkenal yang meliput brand baju anda?

Mencapai hal mana pun di atas bisa dianggap sebagai kesuksesan, namun mencapai satu hal di atas bisa membuat anda kehilangan hal yang lain; contohnya anda harus mengeluarkan modal besar untuk menyewa gerai di mall yang mahal sehingga anda tidak bisa mempekerjakan 100 orang karena modalnya tidak cukup.

So,tentukan goals dan target anda secara tepat.

3. Memiliki pikiran terbuka yang dapat menerima dan mempertimbangkan ilmu dan info baru yang bertentangan dengan nilai yang selama ini anda anut.

Memiliki pikiran terbuka sangat besar dampaknya terhadap kehidupan.

Ada seorang miliarder Amerika yang menjawab apa kunci nya dapat mempertahankan bisnisnya di masa-masa krisis ekonomi; "Beradaptasi menghadapi perubahan."

Kehidupan modern berkembang dengan sangat cepat, teknologi pun juga begitu.

Karena itu, kemampuan kita beradaptasi sangat krusial, dan untuk ini kita perlu bersikap open-minded.

Hal ini juga membutuhkan kerendahan hati untuk mengakui kesalahan kita sendiri.

Kita belajar dari kesalahan dan tidak ada dari kita yang sempurna; justru kesalahan kita lah yang menjadikan kita lebih baik.

Jadi dengan berpikiran terbuka kita akan terus berkembang menjadi lebih baik.

Bila kita kolot mempertahankan pola pikir kita tanpa mempertimbangkan pola pikir baru yang lebih baik, akan menghambat diri kita sendiri.

Dibutuhkan kerendahan hati untuk dapat mengakui kesalahan kita dan membuka pikiran pada hal baru.

4. Ber-intropeksi diri dan melatih self-awareness terhadap tubuh dan pikiran anda.

Sistem biologis tubuh manusia sangat kompleks.

Kondisi kesehatan tubuh dapat berdampak pada tingkat emosi kita, karena sistem hormon bio-kimiawi tubuh berpengaruh pada pikiran dan perasaan.

Itulah mengapa kita perlu memastikan kondisi jasmani kita baik.

Seperti kata pepatah, 'Dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat.'

Salah satu hal yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah kemampuan ber-introspeksi.

Merenungkan perbuatan.

Menyadari kesalahan.

Belajar dari kesalahan.

Binatang seperti monyet dan kuda pernah kejatuhan buah apel dari pohonnya, namun hanya manusia, tepatnya Isaac Newton yang merenungkan 'kenapa hal itu bisa terjadi?', lalu merumuskan teori soal hukum gravitasi.

Setiap harinya kita dihujani berbagai pikiran dan pertanyaan dalam benak kita.

Pikiran-pikiran ini mewakili kepribadian kita, alam bawah sadar kita, keinginan kita, ketakutan kita, kekhawatiran kita; dan pikiran-pikiran ini perlu kita saring dan pertimbangkan yang mana yang perlu kita fokus dan renungkan.

Karena pikiran-pikiran ini membantu kita mengerti diri sendiri, berintrospeksi dan membantu membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Tuangkan pikiran-pikiran anda dalam bentuk tulisan.

Mencatat sebuah jurnal atau buku harian mengenai hal-hal dalam benak anda dapat membantu mengorganisir pikiran anda dan membantu dalam membuat keputusan.

5. Mempelajari beragam pengetahuan umum dan menghubungkan satu informasi dengan yang lain dalam membentuk sebuah pola yang saling berhubungan.

Sejak bersekolah kita telah belajar berbagai ilmu pengetahuan.

Ilmu sejarah, geografi, biologi, pengetahuan sosial, bahasa.

Sekarang, memasuki masa dewasa, yang penting adalah bagaimana kita bisa mengaplikasikan semua informasi yang kita dapatkan melalui ilmu pengetahuan itu.

Kemampuan menghafal apa nama ibukota negara Vietnam atau menghafal tahun kemerdekaan Prancis sudah tidak begitu berarti, karena kita bisa langsung mengakses informasi tersebut melalui search engine di smartphone kita.

Di dunia sesungguhnya yang kita masuki setelah bersekolah, kita akan dituntut mengaplikasikan ilmu yang kita dapat dan menghubungkan serta membentuk pola antar ilmu pengetahuan tersebut.

Steve Jobs mengaplikasikan ilmu kaligrafi dan desain dengan computer engineering untuk membuat perangkat-perangkat Apple.

Leonardo Da Vinci menghubungkan beragam ilmu dalam mengkreasikan ciptaannya, mulai dari ilmu botani, tata kota, militer, anatomi, dan seni lukis.

Ir Soekarno menggabungkan disiplin ilmu militer, seni, arsitek, bahasa, dan karisma serta kemampuannya mem persuasi orang lain untuk mendirikan negara Indonesia.

Semoga tulisan ini dapat membantu mengembangkan diri anda para pembaca, dan semoga anda telah menikmati membaca nya sebagaimana saya telah menikmati menulisnya :).

Kunjungi blog saya, thetitanliving.com  untuk lebih banyak konten mengenai Entrepreneurship, inspirasi, hidup berkualitas, dan mencapai potensi maksimal anda.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun