Mohon tunggu...
irvan satya wardani
irvan satya wardani Mohon Tunggu... -

Seorang penderita insomnia, bukan amnesia dan terkadang mengalami gejala schizophrenia, yang ingin merubah dirinya dan seluruh dunia..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekilas Tentang Dirimu

18 Mei 2010   10:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:08 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kembali teringat masa bertahun lalu

Masa dimana jiwa mudaku selalu berontak

Masa dimana aku selalu ingin merasakan gilanya masa muda

Masa dimana aku selalu mencuri waktu untuk bersenang-senang

Masa dimana cinta begitu menggelora

Masa dimana aku dengan gilanya mencinta

Masa dimana kenekatan ada dalam setiap tindakanku

Masa dimana aku begitu liar berkelana

Masa dimana hanya ada hari itu

Masa dimana aku bersamanya

Berontak dari segala aturan yang mengatakan tindakanku tidak benar, aku memiliki sendiri definisi kata benar, gila karena bagi semua orang waktu itu tindakanku berbeda dengan mereka, mencuri waktu tuk sekedar jumpa dirinya dan bersenang-senang berdua merasakan cinta yang menggelegar didada kami, cinta yang begitu gila bagi kami, nekat ketika kami tetap berhubungan dalam ikatan terlarang, perselingkuhan, pengkhianatan, ketidaksetiaan terhadap pasangan dll (kata mereka) persetan! bagi kami inilah cinta yang setiap orang berhak merasakan dan mengekspresikannya dengan caranya sendiri-sendiri, liar dan terus melaju dalam pekat malam tanpa kepastian tujuan, bagi kami hanya ada hari ini tak usah risaukan esok ketika kami bersama, cukup hari ini saja.

Kini hanya satu yang tetap tertinggal dari itu semua, sebuah torehan luka ketika mengukir nama kami dihati masing-masing dengan bara cinta, torehan luka yang takan pernah hilang selamanya karena namanya ada dihatiku beserta setiap detak jantungnya yang seirama dengan rinduku.

Bagian kecil dari masa lalu yang sangat indah, yang membuat luka yang takkan pernah terhapus ataupun tersembuhkan oleh apapun, luka yang dinamakan cinta. Luka yang selalu kembali kurasakan ketika sesuatu tentang dirinya terbesit dalam ingatanku.

Teruntukmu yang namanya ada dihatiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun