Mohon tunggu...
Irvan Oktaviandry
Irvan Oktaviandry Mohon Tunggu... Quality Assurance OLX Indonesia -

Sebuah catatan, Sebuah Cerita. Dan mengikuti semua jalan yang ada seperti air yang mengalir. Lu berenang apa Tenggelem tong? Serius amat Hidup Lu. Relax. Take A Deep Breath and Enjoy it.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menelusuri Motif atau Modus Brenton Tarrant Pelaku Penembakan Masjid Selandia Baru

15 Maret 2019   17:39 Diperbarui: 16 Maret 2019   02:35 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga dunia terkejut atas kejadian teroris yang terjadi hari ini di Negara Selandia Baru. Saya pun penasaran dan mencari tahu *motif atau modus* pelaku dalam melakukan serangan.

Sampai saat ini, pihak kepolisian belum memberikan statment resmi terkait kejadian ini. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa sebelum pelaku melakukan serangan, pelaku membuat sebuah*MANIFESTO*. Apa itu manifesto?

Manifesto adalah pernyataan sikap sebuah kelompok yang diumumkan kepada publik dan sering bermuatan politis. Contoh-contoh manifesto: Manifesto Komunis (1848), oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Manifesto Futuris (1909), oleh Filippo Tommaso Marinetti. (id.wikipedia.com)

Lantas, apa bunyi dari manifesto itu sendiri?

Dilansir dari http://www.tribunnews.com , isi dari manifesto tersebut adalah : 

Aku hanya orang kulit putih biasa, 28 tahun, Aku lahir di Australia di keluarga miskin, kalangan pekerja kasar,Orangtuaku berdarah Skotlandia, Irlandia, dan Inggris, Masa kecilku berjalan biasa saja, tanpa ada hal-hal hebat, Aku tak terlalu punya minat dengan sekolah, aku sangat jarang punya nilai bagus, Aku adalah orang kulit putih biasa saja, dari keluarga biasa, yang akan melakukan aksi untuk memastikan masa depan orang-orang dari kaumku. Bahkan andai kita mengusir semua orang Non Eropa dari tanah kita, orang Eropa murni tetap akan menuju kepunahan.

Dari manifesto yang dibuat oleh Pelaku, secara cepat kita bisa mengartikan bahwa 

- Lahir di Australia
- Pelaku lahir dari keluarga yang biasa saja

- Pelaku memiliki garis keturunan yang berasal dari darah skotlandia, irlandia dan inggris

- Masa kecilnya pun biasa

- Memiliki rasa ke khawatiran akan *Kaumnya*

Lantas mengapa Masjid menjadi sasarannya? Perlu diketahui, dari manifesto yang disampaikan, pelaku mengatakan resah akan kaumnya, artinya pelaku ketakutan bila kaumnya tidak lagi menduduki tanahnya sendiri. Dari rasa takut itu, Pelaku berfikir *cara cepat* untuk menemukan lokasi yang kasarnya paling banyak dihuni oleh *Kaum Asia*.  Ya, benar sekali, Masjid adalah salah satu lokasi yang menurut saya adalah tempat yang paling banyak dihuni oleh kaum asia. Oleh karna itu, kemungkinan besar Motif/Modus pelaku adalah mengurangi populasi kaum asia dengan cara melakukan tindakan tersebut.

Apakah hal ini juga mempengaruhi Faktor lainnya? Saat ini pun pihak yang berwenang sedang menyelidiki motif atau modus utama para pelaku tersebut.

Tulisan di atas merupakan sebuah opini penulis, karna sampai saat ini belum ada media yang merilis resmi keterangan pers terkait kejadian ini.

Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun