Mohon tunggu...
Irvan Oktaviandry
Irvan Oktaviandry Mohon Tunggu... Quality Assurance OLX Indonesia -

Sebuah catatan, Sebuah Cerita. Dan mengikuti semua jalan yang ada seperti air yang mengalir. Lu berenang apa Tenggelem tong? Serius amat Hidup Lu. Relax. Take A Deep Breath and Enjoy it.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama FEATURED

Etika Penggunaan Lampu Jarak Jauh pada Kendaraan Bermotor

20 Juni 2016   06:40 Diperbarui: 11 Januari 2020   13:13 2103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari kisah nyata yang saya alami sendiri akibat keteledoran pengguna jalan yang menggunakan kendaraannya dengan tidak senonoh. Kejadian ini terjadi pukul 5:15 WIB saat saya melintasi Area Permata Hijau Jakarta Barat hingga Blok M Plaza Jakarta Selatan. Pengguna motor scoopy yang membuntutit saya dengan pesepeda motor yang ada di barisan saya memasang lampu Dim/Beam/Jarak Jauh saat melintasi area tersebut.

Awalnya saya tak menghiraukannya. Namun lama kelamaan kondisi ini sangat mengganggu saya dalam berkendaraan. Akhir kata saya putuskan untuk menurunkan kecepatan agar memberikan jalan kepada si scoopy, barang kali dia sedang terburu-buru disubuh ini.

Ternyata setelah saya memberikan jalan, dan membuntuti dari belakang, rekan perjalanan saya dari Permata Hijau ( yang saya ceritakan tadi) tidak memberikan jalan, yang mana akhirnya posisi rekan yang saya tidak kenal tersebut itu berada di posisi paling depan, sedangkan si scoopy berada di tengah dan saya di belakang.

Dalam kondisi kecepatan lumayan tinggi di jalanan jakarta (Sekitar 80-90Km). sang pengguna Scoopy tetap menggunakan beam/dim/lampu jarak jauh. lalu kejadian berubah saat si pengguna jalan di depan kaget karna melihat pembatas jalan saat jalan mulai bercabang membentuk huruf Y.

Karena kondisi yang mengejutkan itu (padahal pembatas jalan masih lumayan jauh) sang rekan yang tidak saya tahu siapa namanya berhenti mendadak dalam posisi laju 80-90Km.

Mungkin karena panik, saya berinisiatif untuk mengerem karna saya masih bisa melihat jarak akibat lampu tembak sang scoopy. sedangkan sang punya scoopy dengan asyik melaju ke kanan tanpa melihat di arah kanan.

Teliti punya teliti. karna saya berhasil untuk berhenti. saya coba merapatkan barisan kepada rekan ini. Setelah saya coba selidiki, ternyata sang rekan adalah pengguna kacamata, yang notabane setiap bias cahaya baik lawan arah atau dari arah yang sama dapat mengganggu 2x lipat dari mata orang normal lainnya.

Bayangkan kita yang memiliki mata normal saja sudah sangat terganggu, apalagi yang sudah minus?

Jika di tanya "salah siapa", tentunya akan jadi perdebatan yang tidak habisnya. Bisa disalahkan oleh pengguna motor scoopy yang asal-asalan dalam berkendara.

Atau, bisa juga si rekan ini yang salah, sudah tau ada pengguna jalanan gila, masih tidak mau mengalah (Karena di perkotaan biasanya orang yang tidak mengalah meskipun benar tetap disalahkan)

Lalu bagaimana aturan yang benar dalam berkendara, khususnya penggunaan lampu Beam/Dim/Jarak Jauh?

  1. Lampu Dim biasa dipakai untuk Menyalip dari arah kanan, baik untuk pengendara di depan, maupun yang berlawanan arah, agar pengendara lain tahu dan memberikan jalan. Berikan lampu dim pendek lalu diikuti dengan lampu sign ke kanan.
  2. Hindari saling tembak lampu Dim lawan arah karna partikel cahaya yang berlawanan dapat membiaskan cahaya serta double pantulan yang dapat menyebabkan kecelakaan.
  3. Hindari penggunaan lampu Dim di area perkotaan ( Contoh DKI Jakarta, masih kurang terangkah lampu-lampu di jalan protokol?)
  4. Biasakan diri untuk menggunakan lampu pendek diarea perkotaan, dan biasakan diri untuk menggunakan lampu jarak jauh untuk area yang benar-benar dibutuhkan pencahayaan lebih ( kebanyakan para pengguna terbalik menggunakan dikarnakan banyak alasan)
  5. Jika dibuntuti dengan orang yang berkendara tanpa etika ( contoh menyalakan lampu Dim dan terus membuntuti dengan kecepatan tinggi), Buat kode berupa kode rem tangan (hanya di pencet sedikit) agar yang bersangkutan mendapatkan peringatan, jika tidak di indahkan, silahkan buat sign ke kiri dan persilahkan jalan, dan silahkan buntuti dengan menembakkan lampu Dim (biasanya saya seperti itu, agar dia mengerti kenapa saya melakukan itu, dan terbukti dimatikan)

Bagaimanapu, penggunaan lampu Dim dengan jarak dekat dapat membahayakan pengguna jalan lainnya, baik yang searah, maupun berlawanan arah | sumber www.rajapremi.com
Bagaimanapu, penggunaan lampu Dim dengan jarak dekat dapat membahayakan pengguna jalan lainnya, baik yang searah, maupun berlawanan arah | sumber www.rajapremi.com
Dengan mengikuti etika berkendara (Khususnya penggunaan lampu-lampu kendaraan) banyak manfaat yang bisa kita terima, contohnya
  1. Tidak mengganggu pengendara lain dengan "Polusi Cahaya" berlebihan
  2. Meminimalisir Kecelakaan dimalam hari ( karna jika siang hari tidak terlalu berpengaruh )
  3. Sopan terhadap para pengguna jalan lainnya.
  4. Terhindar dari Cemooh orang lain ( Pastinya pernah mencemooh orang dengan penggunaan lampu Dim sembarangankan?)

Sekian beberapa informasi dan tips yang dapat saya sampaikan dari pengalaman pribadi saya. Kiranya ada tips dan trik yang lebih baik bisa ditambahkan di kolom komentar.

Penulis meminta maaf jika dalam penulisan ada yang salah. maklum, saat ini masih sambil bekerja dalam mengetik artikel ini.

Kritik dan komentar diperlukan agar saya bisa menulis lebih baik dikedepan harinya 

Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun