Mohon tunggu...
Irvan Oktaviandry
Irvan Oktaviandry Mohon Tunggu... Quality Assurance OLX Indonesia -

Sebuah catatan, Sebuah Cerita. Dan mengikuti semua jalan yang ada seperti air yang mengalir. Lu berenang apa Tenggelem tong? Serius amat Hidup Lu. Relax. Take A Deep Breath and Enjoy it.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Pesepeda Ini Menang Melawan Go-Jek, Grabike dan Yaris

17 Maret 2016   16:35 Diperbarui: 17 Maret 2016   18:05 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan artikel saya yang sebelumnya, artikel saya kali ini membahas tentang " Kedisiplinan berkendara "
Sebelum Menulis PxL ada baiknya coba kita lihat gambar-gambar berikut yang saya ambil langsung dari TKP. Cekidot!

[caption caption="Image Has been Taken from My Smartphone"][/caption]Coba Perhatikan. saya meminta pembaca Fokus terhadap " Sepeda dan Mobil Yaris ".
Jika mengenai masalah "Kecepatan" mungkin Sang Pesepeda Jelas kalah. tapi kalau masalah " Kedisiplinan" tentu sang Pengemudi Mobil kalah jauh.

[caption caption="Source Image From my smartphone"]

[/caption]Kali ini saya meminta para pembaca Fokus terhadap "Hitam Garis Hijau". kondisinya saat itu sang Driver yang dari arah Fatmawati ingin menuju kawasan Blok M. dengan Sigat, setelah lewat Pos Polisi, dia ambil kiri jalan (Via Halaman Ruko ) dan langsung masuk ke jalanan arah Blok M. Sang Driver yang Kaget melihat saya mengambil fotonya, langsung lari kedepan supaya plat nomernya tidak bisa saya ambil. padahal saya tidak ada niatan mau adukan ke  "Hitam Garis Hijau". Saya cuma mau masukin kompasiana saja. #Lol

[caption caption="Captured with my smartphone"]

[/caption]Nahh yang ini saya minta para pembaca perhatikan semua yang ada di gambar ini. Sadarkah anda bahwa si Pengendara sepeda " Tak Bergeming " sama sekali meskipun kendaraan dari arah belakang melaju pesat kedepan. perhatikan pula mobil yang ada disana. Saya menduga, Sim-nya pasti " Nembak " Alias " Nyogok ".

Saatnya berkomentar mengenai gambar yang saya tampilkan.

Siapakah yang harus disalahkan disini? saya tidak akan basa-basi. Yang perlu disalahkan diri Sendiri dari para pengemudi tersebut. Why? karna tidak mungkin sebuah " Layanan Moda Transportasi " tidak memiliki kriteria untuk para drivernya dan juga tidak melakukan training tentang tatib lalin (Kecuali Kopaja/Metromini/Kwk yang sampai saat ini masih terima Supir Tembak) . benar?

Komentar untuk para penyedia Moda Transportasi berbasis aplikasi

" Mohon para Drivernya di Training Extra. Mengapa? karna yang mereka bawa itu " NYAWA" bukan "BARANG, bayangkan jika terjadi kecelakaan yang di akibatkan keteledoran sang Driver dan mengakibatkan keluarga tersayang kita meninggal ditempat. sangat mengenaskan bukan?  "

Lain hal dengan para pengemudi kendaraan pribadi. Mungkin semua kesalah dijalan yang mereka lakukan itu diakibatkan mereka "Kebelet Pipis" atau "Kebelet Pup". #Kidding.


Para pengemudi Motor/Mobil Pribadi, biasanya mempunyai pengalaman yang diturunkan oleh anggota keluarganya. Misalnya, seorang anak SD diantar oleh Ibunya ke Sekolah. jika sang Ibu selalu mentaati peraturan, si anak juga akan mengikutin (Adaptasi). Maka waktu besar pun akan terbiasa dengan kebiasaan orang tuanya. benar?

Jika dilihat dari pendidikan pun, masih sangat sedikit yang menyadari pentingnya mentaati aturan dijalanan. Disiplin dijalan bukan hanya menyelamatkan nyawa sendiri, tapi menyelamatkan banyak nyawa. Penulis sendiri masih sangat-sangat belajar untuk disiplin dalam hidup. contoh kecilnya yah disiplin dalam lalin.

Apakah pembaca memiliki kebiasaan seperti diatas? tenang, masih bisa diubah. 

Ayo ubah kebiasaan buruk kita untuk menjadikan jalanan di indonesia lebih aman dan tentram.

Terimakasih

---

Artikel sebelumnya,

1. LGBT di Mata Penduduk Indonesia
2. olx penipuan? apa itu olx?
3. Ini yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Handphone Bekas Ala Saya
4. Tamparan Keras untuk Kaum Hedonisme Akut
5. Karena Toleransinya, Ustad Ini Masuk DPO (Katanya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun