[caption caption="Source From: yogicahyabagus.blogspot.com"][/caption]Pemuda Indonesia? Puffttt, Yakin? Sejujurnya Artikel ini saya buat karna agaknya sudah Gerah dengan beberapa orang yang saya kenal karna kehidupan Hedonisme yang Akut dan membuat saya Geram jika sedang menampilkan aura kesombongannya.
Berawal dari saat saya membuka Akun Instagram saya di @irvanoktaviandry (Promo, kali aja ada yang ngepolow, lumanyan 1-2 Polowers mahh :V), yang saya lihat DL2 ( Dia Lagi Dia Lagi ) dan ga jauh-jauh yang di update ya IL2 ( Itu Lagi Itu Lagi ). Entah apa yang terjadi dengan teman-teman saya ini yang jelas ingin rasanya saya Hapus dari List Following saya. Namun apalah dayaku~
Mendengar atau Membaca Hedonisme. Sebelum di bahasa, perlu kita ketahui secara gamblang apa Itu Hedonisme?
Menurut Wikipedia Indonesia ( id.wikipedia.org )
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.
Mengutip perkataan salah satu Kompasianer DJOKO MOERNANTYO Tentang Hedonisme
Tahukah Anda, hedonisme di Indonesia sudah masuk kategori akut. Istilah saya adalah hedonesia, gaya hidup hedonis di Indonesia. Kegelisahan disebut oleh orang lain dengan ‘gagal’ menjadi alasan mereka-mereka untuk berkelakuan hedon[is]Me. Malu rasanya berkumpul dengan kerabat dan terlihat “tak sukses” dengan kebendaan kasat mata. Padahal, siapa yang berhak menghakimi kita tentang dikotomi sukses dan tidak sukses itu.
Lalu apa Itu Hedonisme Akut?
Menurut saya, Hedonisme itu ada Cara seseorang menikmati hidup dengan memaksakaan kehendak pribadi agar keinginannya tercapai dan mendapatkan kebahagiaan yang diinginkan tercapai.
Loh, bukannya bagus yah?
Bagus jika hal itu positif, bagaimana dengan yang negatif? tentu akan berbahaya untuk diri sendiri dan orang disekitarnya.
mengapa saya katakan demikian? karna tanpa secara langsung, Kaum Hedon ini suka membuat orang disekelilingnya menganggap " Tidak Nyaman " dengan gayanya.
Mengutip perkataan dari artikel saya yang berjudul LGBT DI MATA PENDUDUK INDONESIA, Saya ambil contoh dari teman saya sendiri yang "Hedon barang Mewah" (Sebut saja Siti, karna nama bunga sudah terlalu biasa~ ) dia selalu menginginkan barang- barang mewah, yang mungkin tidak semua orang bisa membeli. Dia memanfaatkan semua yang bisa dia manfaatkan untuk mendapatkan barang tersebut denga berbagai cara, sampai yang tak halal pun dijalankan, mengerikan bukan?
Seperti beberapa teman saya yang ada di Instagram @irvanoktaviandry (Promo lagi, siapa tau dapet Endors Cyinn ). Beberapa teman saya ada yang beralih Profesi tukang pamer tempat mewah ( Terlalu Blak-blakan, jadi kita sebut saja Tour Guide ) atau tetiba Instagramnya jadi " Menu Restoran Gambar Berikut Testiomoni ", atau banyak lainnya yang akhirnya membuat saya mengunfollow mereka, karna menurut saya menjadi "Tak Bermanfaat".
Okelah kalau kondisinya mereka update dengan materi dari mereka yang terlihat ( ataupun yang tidak kelihatan) mencukupi dengan gayanya. Anehnya jaman sekarang, anak-anak yang memang berada, cendrung tidak terlalu mengekspose semua kegiatan mereka, entah dengan barang mewahnya, atau tongkrongan mahalnya, atau lain-lainnya.
Justru kebaliknya saat ini, yang tinggal dengan orang tua yang masih Kontrak Rumah, dengan ekonomi pas-pasan, namun bergaya High Class kadang membuat saya muak dan rasanya ingin saya ceramahin doi, namun ya itu tadi, jika mencoba menceramahi orang dengan Hedon Akut, yang ada nanti mereka menjawab
" hidup, hidup gw, duit, duit gw juga, kenapa jadi lu yang sewot? "
Kan kalo udah digituin ga enak, Pait bener rasanya. Dan saya rasa tentunya pembaca juga memiliki orang-orang dekat seperti itu kan? oleh karna itu, ayoklah sama sama kita jauhi sifat Hedon, karna sifat seperti itu cendrung membawa dampak negatif untuk diri sendiri.
Jadi mana tamparan Kerasnya ada dimana?
" Untuk para Kaum Hedonisme Akut, Bercerminlah dan lihatlah diri anda, SUDAH PANTASKAH SAYA? Jika memang sudah pantas, itu suatu kebanggan buat diri anda, namun jika BELUM PANTAS, dan terlihat MEMAKSAKAN DIRI, percayalah sobat, ORANG SEKITAR sudah mengetahui SIAPA KAMU meski hanya SEDIKIT, Ibarat Tinggal di Kost-kostan 1 Petak dengan Gaya Keluar dari Hotel. Sadarlah, saat ini engkau sedang ditertawai karna sifatmu, pahami apa yang saya maksud dan ubahlah sedikit saja"
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak.
Kritik dan Saran sangat dibutuhkan untuk membuat penulis jadi lebih baik kedepannya.
Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H