Mohon tunggu...
Irvan Oktaviandry
Irvan Oktaviandry Mohon Tunggu... Quality Assurance OLX Indonesia -

Sebuah catatan, Sebuah Cerita. Dan mengikuti semua jalan yang ada seperti air yang mengalir. Lu berenang apa Tenggelem tong? Serius amat Hidup Lu. Relax. Take A Deep Breath and Enjoy it.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

LGBT di Mata Penduduk Indonesia

5 Maret 2016   12:19 Diperbarui: 5 Maret 2016   13:49 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Well, topik yang akan saya "Angkat" saat ini mengenai Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau biasa di sebut LGBT. Pastinya semua bertanya mengapa saya mengangkat topik ini. Padahal topik ini bisa dibilang agak "tabu" untuk di perbincangkan dan akan kita kupas secara tajam, setajam . . . (Heyaallaahhhh nyasar kesono).

Back to Topic.
Ditemani dengan lagu dari Om Sam Smith yang juga seorang LGBT yang berjudul Lay Me Down.
Saya coba kupas pandangan Masyarakat Indonesia mengenai LGBT.
Like Sacha Stevenson said in her Channel on Youtube " kalo terlalu sensitif jangan dibaca, tapi kalo siap kita lanjut ".

Source Form Youtube Channel Sacha Stevenson

So, Setelah saya coba dengan pertanyaan yang Sacha tanyakan kepada Masyarakat.
Kebanyakan mereka memberikan respon yang sama. yaitu "MENOLAK"
Whyy?? Apakah seorang LGBT akan dengan sadar "menularkan penyakitnya"?
Wait, i dont agree with u if u say that they are sick, i will say that ur wrong.

Sekarang coba kita buka pikiran kita. jika Pada awalnya sesama jenis itu normal, dan yang lawan jenis tidak normal. apakah bisa kita sebut bahwa mereka sakit? Jika saya bilang seperti ini, tentunya ada pro dan kontra ( pastinya).
Masalah LGBT ini memang sangat sensitif, dan biasanya disangkut pautkan dalam "Agama".

[caption caption="Source Form Youtube Channel Sacha Stevenson"][/caption]

Seperti biasanya, ujung-ujungnya saya akan adu argumen dengan teman atau kerabat. yang saya tekankan disini bukan karna mereka harus menerima pola pikir yang sama dengan saya. Saya hanya sangat tidak senang saat mereka mengejek dan menghina dan mengatakan bahwa mereka salah dan bla bla bla~

Saat seperti itu terjadi, saya hanya mengatakan

"Siapa lu di dunia ini yang bisa menyalahkan sesama manusia? Apa yang udah lu lakuin sudah lebih baik dari dia. bukan membela tindakan yang dia lakuin. kalau mau ngomong tentang agama, mau sampai ujung dunia pun, itu tetap di anggap dosa dan anak kecil juga tau. Talk less do more cuy, dengan menjudge dan menghina kaum LGBT, itu malah jadi pecut semangat buat mereka dan akhirnya mereka lebih maju ketimbang elu yang cuma hanya bisa menjudge seseorang karna berbeda orientasi seksual "

Namun apalah daya saya, orang indonesia memang sulit untuk " Open Minded "
Inilah jawaban saya mengenai Pertanyaan Sacha Stevenson

  1. Is It True The Indonesian LGBT Community is Completely Unaccepted in indonesian Society?
    "I think its maybe difficult to LGBT Community to Accepted in indonesian Society because just some people are Open Minded about it "
  2. Apakah terganggu memiliki tetangga seorang LGBT?
    "Saya Pribadi tidak merasa terganggu tentang hal itu, karna mereka manusia, sama seperti kita."
  3. Would You Like to be Friends with someone LGBT?
    "Sure, why note? Whats Wrong With it? Berteman dengan seorang Pencuri, bukan berarti anda menjadi pencuri juga kan?"
  4. What if you Son or Daughter or your Family was LGBT?
    "Well, maybe it will make me shock for a while. But, siapapun mereka, bagaimanapun orientasi mereka. saya tetap mencintai dan menyayangi mereka. bukan berarti perbedaan orientasi membuat saya membenci mereka. Karena cinta yang tulus tak akan meninggalkan"

(Red : Penulis curhat tentang sang pacar~)

#GalauSekejap #Ditinggalkan #Cinta
Pllllaakkkkk!!

Soo, bagaimana dengan anda para pembaca sekalian.
Bagaimana dengan pendapat anda semua?
Mungkin boleh diisin untuk jawaban dari Sacha Stevenson ajukan.
Tidak menolak dan Tidak mendukung.
Semua orang punya pilihan hidupnya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun