Piala Dunia 2022 sudah sampai di lap akhir, hanya ada satu pemenang yang akan memimpin di "garis finish", hanya ada satu negara yang akan mengangkat trofi piala dunia 2022. Argentina dan Prancis tentu akan tampil all out. Tak ada yang tahu, akan seperti apa laga final nanti. Hanya saja, jika skor imbang, mau tak mau adu penalti harus dilakoni Argentina dan Prancis setelah perpanjangan waktu.
Lantas, kira-kira siapakah yang lebih "garang" saat adu penalti?
Jika merujuk pada rekam jejak adu penalti antara keduanya, Argentina lebih unggul secara jumlah di banding Prancis. Rekor jumlah adu penalti tim Argentina sebanyak 15 kali, sembilan kali menang, enam kali kalah.
Salah satu adu penalti yang paling legendaris saat Argentina mengalahkan Belanda di semifinal piala dunia 2014, tetapi tidak dapat mengalahkan Jerman di partai final saat itu. Bahkan Argentina memiliki andalan Emiliano Martinez yang merupakan pahlawan penalti Argentina di perempat final.
Lalu, jika menilik rekor adu penalti tim Prancis, mereka telah melakoni total tujuh kali adu penalti, tiga kali menang, empat kali kalah sepanjang gelaran piala dunia.
Kekalahan adu penalti Prancis yang paling menyakitkan terjadi saat semifinal Piala Dunia 1982 melawan Jerman Barat, kekalahan di semifinal Euro '98 saat melawan Republik Ceko, dan kekalahan saat final Piala Dunia 2006 melawan Italia, ketika Azzurri menang 5-3 lewat adu penalti setelah sundulan Zinedine Zidane.Prancis juga pernah kalah dalam adu penalti terakhir mereka, secara mengejutkan tersingkir dari Euro musim panas lalu oleh Swiss setelah bermain imbang 3-3.
Jika melihat keunggulan di atas kertas, Argentina lebih spesialis soal adu penalti. Jumlah kemenangan adu penalti Argentina juga lebih banyak dibanding Prancis. Tentu, jika ingin menghindari adu penalti, Prancis harus mampu memenangkan pertandingan tanpa skor imbang, tanpa perpanjangan waktu.Â
Tetapi, melihat kondisi pemain Prancis yang mulai kelelahan dan terserang penyakit, ada sisi lemah yang mungkin sudah diincar Argentina. Dan tampaknya, Argentina juga sudah siap jika pertandingan harus berakhir dengan adu penalti.Â
Selain itu, jika dilihat dari sisi kestabilan emosional, menjelang final tim Argentina juga terlihat lebih stabil dibanding Prancis. Berbeda dengan Prancis yang harus berbagi fokus dengan konflik Benzema-Deschamps ditambah banyak pemain Prancis yang mulai kelelahan dan sakit.Â
Tentu persoalan ketenangan dan stamina sangat krusial, sangat mempengaruhi performa pemain saat adu penalti. Maka, masing-masing manajer semestinya lebih protektif dalam menjaga tim agar tak terlibat dengan konflik-konflik sepele yang mempengaruhi mental pemain.