Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Reaksi Negara Tetangga Ukraina Soal Invasi Rusia

25 Februari 2022   07:41 Diperbarui: 25 Februari 2022   08:12 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:pexels/@platoterentev

Keberadaan tetangga sejatinya merupakan saudara terdekat yang siap sedia membantu dalam keadaan apapun. Hidup bertetangga sama halnya bersaudara kandung, terkadang baik-baik saja, terkadang ada gesekan yang membuat hubungan sedikit renggang. 

Namun, tetanggalah yang seharusnya pihak yang pertama mengetahui kondisi kita. Begitu juga halnya hidup bernegara yang dikelilingi negara-negara tetangga dengan beragam karakter bangsa. Lantas, apa kata negara-negara tetangga ukraina soal invasi Rusia?

Tetangga Ukraina, termasuk tiga negara Baltik, Bulgaria dan Georgia, ternyata ikut mengutuk invasi Rusia ke negara itu pada hari Kamis.

Negara-negara di sekitar Ukraina telah mengumumkan keadaan darurat dan mengaktifkan aliansi militer pada Kamis menyusul serangan Rusia di Ukraina, saat mereka bersiap untuk masuknya pengungsi dan situasi keamanan yang bergejolak di tengah konflik yang sedang berlangsung. Prajurit Ukraina bersiap-siap untuk mengusir serangan di wilayah Lugansk Ukraina pada 24 Februari.

Para menteri luar negeri negara-negara Baltik Estonia, Latvia dan Lithuania mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk dengan cara menghimbau sekuat mungkin agresi Rusia skala besar segera berhenti dan menjadikan Ukraina yang merdeka, damai dan demokratis.

Menekankan bahwa "tindakan agresi ini tidak dapat diterima," pernyataan itu mengatakan serangan Rusia terhadap Ukraina adalah "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, dari semua norma internasional dan kejahatan terhadap rakyat Ukraina."

Mereka mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan sanksi sekuat mungkin terhadap Moskow, termasuk pengecualian Rusia dari sistem komunikasi pembayaran internasional SWIFT.

Presiden Bulgaria Rumen Radev dan Perdana Menteri Kiril Petkov sama-sama mengutuk intervensi militer Rusia yang "benar-benar tidak dapat diterima" di Ukraina.

Pada konferensi pers bersama, Radev mengatakan pintu negaranya terbuka bagi warga Bulgaria di Ukraina dan warga Ukraina yang mencari suaka.

"Kami sangat mengutuk tindakan Federasi Rusia. Bulgaria akan mengambil sikap bersama dengan NATO terhadap upaya yang tidak dapat diterima ini," tambah Petkov.

Presiden Georgia Salome Zurabishvili menyatakan dukungan untuk Ukraina dan menyerukan penghentian agresi Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun