Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

5 Strategi Mengubah Usaha Sampingan Menjadi Perusahaan Impian

4 November 2021   10:51 Diperbarui: 4 November 2021   14:06 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan besar dalam cara orang berpikir tentang pekerjaan dan peluang yang mereka kejar, karena saat ini semakin banyak orang yang mempertimbangkan keseimbangan kehidupan kerja mereka. 

Inilah dilema dalam membangun karir. Di satu sisi, karyawan ingin memiliki usaha sampingan (side hustle) sebagai cikal bakal bisnis masa depan. Di lain sisi, karyawan juga menghadapi ketidakpastian jika harus resign  dan memulai bisnis dari nol.

Tren membangun usaha sampingan memberikan opsi bagi setiap orang untuk mendapatkan penghasilan tambahan (side job) di samping pekerjaan utamanya . Banyak yang menganggap bahwa perubahan paradigma dalam cara kita bekerja ini sebagai peluang besar untuk meninggalkan dunia korporat dan membangun bisnis impian secara mandiri.

Meskipun kelihatannya  sedikit menakutkan untuk meninggalkan zona aman dan nyaman pekerjaan tetap full-time dan nekat merealisasikan ide bisnis yang mungkin berhasil atau tidak. Berikut lima hal yang dapat Anda lakukan agar usaha sampingan berubah menjadi bisnis impian yang menguntungkan:

1. Tegaslah dengan waktu

Waktu bisa dikatagorikan komoditas yang langka dan terbatas, dan bagaimana cara Anda mengelolanya dapat membangun atau justru menghancurkan kesuksesan Anda. 

Sangat penting untuk mempelajari dan menggunakan keterampilan manajemen waktu yang baik sejak awal untuk meningkatkan produktivitas Anda dan membantu memaksimalkan hari-hari kerja Anda.

Cobalah untuk rajin mendokumentasikan apa yang Anda lakukan setiap hari, apakah itu di tempat kerja atau di rumah, setidaknya selama satu minggu. Hitunglah berapa banyak hal-hal yang paling berharga dihabiskan untuk benar-benar bekerja dibanding menjelajahi web atau menatap ponsel Anda.

Setelah Anda mendokumentasikan waktu Anda selama seminggu, evaluasi jadwal harian Anda dan temukan peluang untuk digunakan pada hal-hal yang paling penting. 

Manfaatkan waktu sesuai prioritas, misalnya cobalah untuk tidak menerima telepon selama istirahat makan siang. Nikmati dan gunakan waktu untuk hal-hal yang paling penting terlebih dahulu.

Kemudian, buat sistem tersendiri untuk pekerjaan apa pun yang harus Anda lakukan berulang-ulang atau pekerjaan yang rutin dijalankan, sehingga Anda tidak membuang waktu berharga untuk tugas yang berulang. 

Sebelum berhenti dari pekerjaan tetap, setiap waktu luang seharusnya  dihabiskan untuk membangun perusahaan yang ingin kita jalankan setelah resign. Memang akan menjadi jadwal yang melelahkan, tetapi hiruk pikuknya nanti akan terbayar.

2. Fokus memperbaiki jaringan dan relationship

Membangun perusahaan itu sulit. Anda akan naik rollercoaster setiap hari, baik secara emosional maupun finansial. Sebelum melakukan perjalanan itu, pastikan Anda memupuk cara-cara yang sehat untuk bekerja melalui pasang surut. Evaluasi secara personal orang-orang dalam hidup Anda, serta kebiasaan yang telah Anda bentuk, untuk memastikan Anda memiliki support system yang tepat.

Memulai perusahaan memang membuat stres, tetapi memiliki komunitas teman baik, keluarga, dan pengusaha lain, serta menghargai diri sendiri , dapat membantu Anda mengatasi tantangan besar dengan cara yang lebih sehat.

3. Susunlah rencana awal bisnis dengan matang

Menyusun rencana  awal bisnis akan membantu menetapkan parameter apa yang Anda lakukan dan jalan mana yang akan Anda tempuh agar bisnis sukses. Menuliskan rencana awal dapat membantu Anda memikirkan ide Anda secara menyeluruh dan mengidentifikasi semua bagian penting dan mulai bergerak secara konsisten. Saat Anda melakukan latihan ini, ajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ini pada diri sendiri untuk tahap awal perencanaan bisnis:

  • Berapa banyak pelanggan yang Anda perlukan untuk tumbuh berkembangnya bisnis?
  • Berapa pendapatan minimum yang Anda butuhkan untuk benar-benar menjadi bisnis yang mapan?
  • Berapa banyak modal yang Anda butuhkan untuk memulai perusahaan Anda, dan bagaimana Anda akan mendanainya?
  • Berapa banyak orang yang Anda butuhkan dalam tim Anda, dan bagaimana Anda akan membayar mereka?

Anda akan terkejut dengan berapa banyak orang yang memulai sebuah perusahaan, tetapi bergerak di tempat dan tidak berkembang. Besar kemungkinan disebabkan tidak matangnya perencanaan bisnis yang mereka susun. Terdengar sepele, namun sangat penting dan sangat menentukan. 

Pada akhirnya, kita harus percaya bahwa memulai bisnis adalah tentang perjalanan, bukan melulu soal produk akhir. Anda perlu menyusun rencana awal untuk membantu memandu setiap langkah dan strategi bisnis.

4. Perencanaan keuangan yang kuat

Sekarang setelah memiliki rencana bisnis, Anda harus memiliki gagasan tentang apa yang diperlukan secara finansial untuk menopang bisnis di masa-masa awal perusahaan Anda. 

Periksa pengeluaran total saat ini, dan identifikasi apa yang dapat Anda potong dari anggaran, apa yang dapat Anda hapus sebagai pengeluaran bisnis, dan berapa banyak yang Anda perlukan dalam tabungan sebelum berhenti dari pekerjaan.

5. Tahu waktu yang tepat untuk memulai

Tidak ada waktu yang sempurna untuk memulai sesuatu, termasuk memulai bisnis. Siapapun pasti kebingungan di tahap awal memulai usaha sampingan karena harus berbagi segalanya dengan pekerjaan utama. Sedikit mengkhawatirkan tetapi, pada akhirnya setelah melakukan perencanaan dan memiliki support system yang kuat, Anda harus segera memulai langkah baru.

Mungkin terasa menakutkan untuk menghadapi ketidakpastian, dan tidak pernah ada jawaban 100% yang paling tepat untuk pertanyaan "kapan waktu yang tepat untuk memulai?", tetapi jika Anda merencanakan dengan hati-hati dan memercayai naluri Anda, Anda akan tahu kapan waktunya tepat.

Secara keseluruhan, dengan perencanaan yang matang dan visi untuk jalan Anda ke depan, Anda dapat menggunakan lima tips ini untuk mulai bersiap untuk beralih dari pekerjaan harian dan fokus pada proyek impian secara penuh waktu.

Dengan membuat rencana bisnis yang solid untuk memandu jalannya bisnis, Anda akan memiliki pemahaman yang kuat tentang kebutuhan keuangan Anda dan melatih keterampilan manajemen waktu yang baik, membuat perusahaan impian Anda menjadi kenyataan bisa lebih dekat dari yang Anda pikirkan.

Sumber referensi: Forbes Business Council dalam forbes.com dan artikel bisnis lain yang relevan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun