Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Langkah Bijak Mengatasi "Pushback" di Lingkungan Kerja

25 Oktober 2021   09:45 Diperbarui: 26 Oktober 2021   22:58 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekerja di tengah pandemi | Ilustrasi gambar dari health.kompas.com

Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah

Kutipan Hukum III Newton tersebut menggambarkan bahwa akan selalu terjadi reaksi timbal balik di setiap pekerjaan yang dilakukan.

Jika dianalogikan dalam lingkup lingkungan kerja, semua orang punya pendapat masing-masing dan berhak menyatakan pendapat di setiap kesempatan. Dan setiap pendapat pasti akan memicu munculnya reaksi dari pendapat sesama rekan kerja.

Jika pimpinan cenderung bersikap keras dan otoriter, maka karyawan pun akan merespon dengan sikap yang sama. 

Jika pimpinan bersikap bijak terhadap semua karyawan, maka karyawan pun akan merespon dengan sikap yang bijaksana.

Mampu menyuarakan pendapat di tempat kerja adalah tanda tempat kerja yang sehat. Organisasi yang sehat juga merupakan organisasi yang dapat membuat keputusan meskipun ada perbedaan pendapat dan membuat karyawannya bergerak maju dengan tekad dan komitmen yang sama terhadap tujuan keseluruhan.

Sektor militer bisa menjadi contoh terbaik untuk bisa melihat betapa tingginya tekanan dalam mengemban sebuah tanggung jawab. Kita juga bisa melihat tingginya intensitas kerja dan latihan mereka demi sebuah profesionalitas dan profesionalisme kerja.

Terlebih dalam situasi militer berisiko tinggi, tidak ada waktu untuk berunding, tidak ada waktu untuk saling bertukar pendapat. Tanpa proses panjang jajak pendapat, keputusan harus segera diambil demi keselamatan bersama.

Anda harus memercayai orang-orang di sekitar Anda untuk memproses informasi dan membuat keputusan dengan cepat, dan Anda harus mengeksekusi tanpa banyak bertanya.

Karyawan di tempat kerja modern menghadapi dilema serupa. Di beberapa organisasi, pimpinan manajemen mengharapkan karyawan untuk hanya mengikuti perintah, terkadang membuatnya tidak nyaman dan selalu menutup celah untuk tidak setuju.

Namun, mematuhi permintaan yang tidak Anda setujui dapat mengakibatkan sejumlah konsekuensi, mulai dari perasaan "tidak enakan" hingga memicu Anda untuk resign.

Penting untuk mempertimbangkan situasi mana yang dapat  dijalankan dan mana yang tidak sepadan dengan risikonya. 

Ada beberapa situasi di mana Anda harus merasa percaya diri dan nyaman untuk tidak setuju, seperti: (1) Permintaan atasan yang tidak masuk akal, tidak etis dan illegal; (2) Menempatkan seseorang pada risiko yang membahayakan; (3) Situasi yang bertentangan dengan nilai-nilai pribadi Anda.

Melakukan Pushback Tanpa Menempatkan Diri Sendiri dalam Risiko

Setiap situasi memerlukan pendekatan yang berbeda untuk menyeimbangkan sikap dan keyakinan Anda dengan permintaan dan perintah perusahaan untuk sebuah kerja sama.

Berikut adalah lima tips untuk teknik melakukan pushback dan tetap mempertahankan momentum kerja tetap berjalan dengan baik:

1. Dengarkan orang lain

Berhentilah mempertahankan egosentris diri sendiri. Lihatlah mata dan hati orang lain. Siapkan diri untuk mendengarkan orang lain. 

Ketika orang lain menyadari bahwa Anda mendengarkan mereka, mereka akan lebih cenderung mendengarkan Anda dan menerima apa yang Anda katakan.

2. Tunjukkan kepada orang tersebut bahwa Anda memahami sudut pandang mereka

Jangan hanya menggelengkan kepala setuju atau mengiyakan tanpa bermaksud benar-benar "mengiyakan". 

Ketika orang lain telah menyelesaikan apa yang ingin mereka katakan, parafrasekan apa yang Anda yakini sebagai poin mereka. 

Anda dapat mengatakan, misalnya, "Ini yang saya dengar ..." dan kemudian meringkas apa yang Anda pahami tentang poin mereka.

3. Ajukan pertanyaan kepada orang tersebut

Tunjukkan bahwa Anda cukup peduli untuk ingin memahami perspektif mereka. Luangkan waktu untuk mengajukan pertanyaan. Beri orang itu kesempatan untuk mengklarifikasi atau membagikan lebih banyak detail. 

Ketika Anda menunjukkan bahwa Anda menghormati proses berpikir mereka, orang lain akan lebih cenderung untuk menghormati apa yang Anda katakan.

4. Komunikasikan bahwa Anda memiliki tujuan yang sama

Setelah Anda belajar lebih banyak tentang perspektif orang lain, tunjukkan penghargaan Anda. Katakan, misalnya, "Terima kasih telah berbagi pemikiran Anda."

Berbagi pendapat tidak selalu mudah, terutama jika seseorang lebih junior daripada orang lain. Tetapi para pemimpin hebat menyambut dan menerima sudut pandang siapa pun, terlepas dari gelar mereka.

Berterima kasih kepada orang lain adalah cara untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki niat dan motivasi yang sama. 

Anda berdua ingin melakukan yang terbaik untuk organisasi. Anda dapat mengatakan, "Saya senang melihat kita memiliki tujuan yang sama."

Fokus pada kesamaan dapat membantu meminimalkan ketegangan yang datang dengan perbedaan.

5. Pegang teguh atau kompromi, tetapi jangan biarkan ego Anda mengambil keputusan

Setelah mendengar perspektif rekan kerja Anda, putuskan pendekatan mana yang terbaik. Jika Anda memutuskan bahwa pendekatan Anda masih merupakan jalan terbaik untuk organisasi, pegang teguh. Tetapi tanyakan juga pada diri sendiri, apakah mungkin beberapa poin yang dibuat rekan Anda dapat meningkatkan kualitas keputusan perusahaan.

Ilustrasi perdebatan atas perbedaan pendapat di tempat kerja | Sumber:pexels/@mikhail-nilov
Ilustrasi perdebatan atas perbedaan pendapat di tempat kerja | Sumber:pexels/@mikhail-nilov

Profesional yang sukses tidak hanya fokus untuk menang sendiri. Tujuan mereka adalah untuk membuat keputusan yang terbaik bagi organisasi, bukan untuk mencoba dan mengalahkan ide orang lain.

Meskipun mengambil pendekatan diplomatik untuk mempertimbangkan ide-ide orang, mereka mungkin masih tidak menyukai keputusan Anda. Tetapi orang-orang akan tetap menghormati Anda.

Ketika Anda mengalami pushback, jangan membuatnya pribadi. Pertahankan ketegangan yang sehat di antara gagasan, bukan merembet secara personal sesame rekan kerja. 

Dengan melakukan ini, Anda dapat berkontribusi pada lingkungan kerja dan mengundang orang untuk berbagi pendapat sambil tetap menjaga kerja sama, kegembiraan, dan komitmen terhadap tim dan organisasi yang lebih luas.

Anda pasti akan menghadapi tekanan balik (pushback) di tempat kerja. Setiap orang memiliki peran dan perspektif yang unik. 

Perbedaan pendapat bisa jadi sulit untuk dinavigasi. Dengarkan dan tunjukkan bahwa Anda memahami dan tertarik dengan sudut pandang orang lain. Bagikan dengan orang bahwa Anda memiliki tujuan yang sama. Perkuat keputusan Anda, dan maju bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun