Seharusnya pengembangan aplikasi PeduliLindungi diarahkan pada pengentasan masalah-masalah sosial lainnya, seperti kelaparan, kemiskinan, pengangguran, serta masalah-masalah yang masih membutuhkan perhatian pemerintah. Kerjasama dengan swasta bisa dijalin hanya sebatas transfer teknologi dan pengelolaan aplikasi, tetapi tidak selayaknya secara bersama-sama membawa orientasi profit yang diusung swasta masuk ke dalam core kepentingan publik.
Jika ditelaah lebih jauh, integrasi data kemiskinan bisa disinkronisasikan dalam aplikasi PeduliLindungi karena terdapat info NIK dan data-data penting lainnya. Artinya, selain pelacakan Covid dan Vaksinasi, aplikasi tersebut bisa mempermudah pelacakan kemiskinan baru yang dapat digunakan sebagai dasar pemberian Bansos.
Sebelumnya, terdapat rencana untuk menggunakan citra satelit untuk meng-
capture kemiskinan. Pencitraan satelit memang sudah lama digunakan untuk ketertelusuran kemiskinan baru. Akan tetapi rencana tersebut dikhawatirkan akan membebani keuangan negara lebih dalam. Daripada berkutat dengan project yang membutuhkan biaya besar, lebih baik semua kepentingan sosial diintegrasikan dalam aplikasi PeduliLindungi.
Jika kendala terus berlanjut tanpa perbaikan sama sekali, rating aplikasi tersebut akan terus menurun dan akan menuai banyak review negatif dari pengguna. Hal ini akan berdampak pada reputasi aplikasi tersebut dan pada akhirnya aplikasi tidak akan bertahan lama.
Bahkan sekarang masih dalam proses mendaftarkan aplikasi PeduliLindungi ke dalam penyelenggara sistem elektronik (PSE). Sesuai perundang-undangan dan peraturan Kemenkominfo, semua aplikasi utamanya yang terkait pegumpulan data di Indonesia harus terdaftar dalam PSE. Selain itu, regulasi yang masih harus diselesaikan juga adalah perubahan status pengembangan yang semula dikelola oleh Kemenkominfo kini beralih ke Kementerian Kesehatan
Tetapi jika aplikasi saja belum terdaftar di PSE, mengapa pemerintah terkesan buru-buru menambah fitur komersil dalam aplikasi yang dibangun dengan dana public ini?
Ketua Satgas Satu Data Vaksinasi Covid-19 Telkom Indonesia Joddy Hernady mengatakan, saat ini pihaknya secara berkala terus melakukan evaluasi sistem keamanan PeduliLindungi bekerja sama dengan Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN).
Alfons Tanujaya, pakar keamanan menuturkan bahwa PeduliLindungi saat ini harus berfokus pada pembenahan sekuriti dan pengamanan data. Sebab, bebannya yang sangat besar di mana database (basis data) yang dikelola makin besar dan hal ini membutuhkan fokus dan perhatian yang lebih serius.
Sekarang aplikasi tersebut sedang dialam proses penambahan fitur. Karena ke depannya PeduliLindungi akan berdampingan di kehidupan sehari-hari, pada masa pandemi ini, bahkan nanti saat sudah masuk endemi.
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi sejauh ini terus meluas ke berbagai sektor yang berhubungan dengan hajat masyarakat. Belakangan, urusan ke kantor polisi hingga pasar tradisional bakal terdampak penggunaan aplikasi tersebut. Oleh sebab itu, selain mengawal vaksinasi, aplikasi tersebut selayaknya juga ikut terjun dalam menyelesaikan persoalan-persolan sosial yang sulit diselesaikan secara manual Negara, bukan sekedar dikomersilkan.