Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Haruskah Status Vaksin Dicantumkan di Resume dan LinkedIn Saat Melamar Kerja?

27 September 2021   07:34 Diperbarui: 5 Oktober 2021   12:48 2719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vaksinasi merupakan keharusan untuk memudahkan mobilitas Anda mengurus segala keperluan, termasuk saat melamar pekerjaan. Pertanyaan besarnya adalah apakah pekerja dan pencari kerja harus mencantumkan status vaksinasi mereka di resume dan profil LinkedIn mereka atau tidak.

Tidak memiliki sertifikat vaksin tentu saja akan memberikan rasa khawatir saat melamar pekerjaan, hal ini membuat HRD juga akan bertanya-tanya apakah pelamar sudah melakukan vaksin atau belum? 

Permasalahannya adalah tahap pertama lamaran pekerjaan bukanlah interview, sehingga tidak ada kesempatan bertanya di awal secara langsung. Lalu, apakah status vaksin harus disertakan secara tertulis saat melamar pekerjaan?

Daftar pekerjaan yang membutuhkan vaksinasi memang melonjak tajam. Pangsa pasar tenaga kerja yang membutuhkan vaksinasi naik 242% selama Juli hingga 30 Agustus. 

Sedangkan, untuk pencarian untuk pekerjaan yang tidak memerlukan vaksinasi hampir 20 kali lebih tinggi dari bulan ke bulan, dengan sebagian besar pencarian tersebut di bidang perawatan kesehatan.

Persoalan status vaksin untuk keperluan melamar pekerjaan bergantung pada pewawancara, budaya perusahaan, kolega atau bos. Berikut beberapa pendapat ahli terkait hal tersebut.

Daisy Wright, pendiri Wright Career Solution, adalah pelatih karir bersertifikat, ahli strategi resume, pelatih wawancara, dan ahli strategi pencarian kerja secara keseluruhan. Menurut Wright, ini adalah fenomena baru dalam lanskap pencarian kerja,  status vaksinasi seseorang tidak harus ditempatkan pada resume atau profil LinkedIn.

Dia menunjukkan bahwa hal-hal pribadi lainnya biasanya juga tidak dicantumkan di resume atau profil LinkedIn. Kita tentu saja jarang atau bahkan tidak akan menyebutkan usia, ras, orientasi seksual, atau disabilitas pada resume atau profil LinkedIn, jadi seharusnya pelamar memperlakukan status vaksinasi seseorang dengan cara yang sama.

Tapi Wright juga menjelaskan bahwa beberapa perusahaan dengan jelas menyatakan bahwa bukti vaksinasi adalah syarat untuk pekerjaan. Dalam kasus seperti itu, itu bagus untuk mereka yang divaksinasi, tetapi tidak perlu dimasukkan dalam resume atau profil LinkedIn. 

Di sisi lain, itu akan menjadi sinyal bagi anti-vaxxers (orang anti vaksin) untuk mencari pekerjaan di tempat lain atau mendapatkan vaksin jika mereka menginginkan pekerjaan tersebut.

Wright menyarankan, seperti yang lainnya, mulailah dengan riset kecil-kecilan mencari informasi dan jangan mudal menyimpulkan sesuatu yang belum kita ketahui kebenarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun