Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Trik Bekerja Profesional dengan Orang yang Tidak Kita Suka

9 September 2021   13:54 Diperbarui: 11 September 2021   22:53 1776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Photo by MART PRODUCTION from Pexels

Dalam bekerja, kita tetap harus berkolaborasi dan mau bekerja sama dengan siapapun.

Terkadang pekerjaan yang biasanya ringan tiba-tiba menjadi sangat sulit diselesaikan karena ada orang yang tidak kita sukai masuk ke dalam tim yang sama, dan lebih nyeseknya lagi Anda tidak memiliki kekuatan untuk memilih dengan siapa Anda bekerja.

Itulah takdir dalam dunia professional, dengan siapapun Anda bekerja maka bekerjalah dengan kapasitas terbaik yang dimiliki.

Suka atau tidak suka adalah hal yang lumrah dalam pekerjaan apapun. Untuk tetap profesional tidaklah harus selalu "menyukai" orang-orang yang bekerja dengan Anda agar terlihat baik-baik saja.

Tetapi bisa "menyukai" rekan kerja dan berkolaborasi dengan Anda benar-benar bonus tambahan yang tak ternilai harganya karena sulit mencari rekan kerja yang cocok dan saling memahami.

Jadi, jika Anda merasa kesal dan dongkol karena kenapa sih harus banget bekerja satu tim dengan sesosok (sebut saja dia Mawar[nama samaran]) di proyek berikutnya, terus gimana caranya untuk tetap berkolaborasi dengan Mawar secara lebih efektif dan profesional?

Cari Sisi Positif Rekan Kerja

Para peneliti secara konsisten menemukan bahwa rasa syukur sangat terkait dengan kebahagiaan dan sikap yang positif. Mengekstrapolasi bahwa bagaimana kita berkolaborasi satu sama lain, mengidentifikasi satu hal yang Anda sukai tentang Mawar. Anda bisa menemukan satu alasan positif setidaknya bisa diterima logika, misalnya Mawar ternyata orang yang cekatan, Mawar ternyata orang yang sangat disiplin dan teliti. 

Mengetahui sisi positif rekan kerja menambah kepercayaan untuk berada dalam satu tim untuk jangka waktu yang relatif lama. Tapi saking sebel sama seseorang, bahkan ada juga yang sudah menempuh berbagai cara untuk menemukan alasan untuk menerimanya, tetep saja sebel, jangan menyerah, cobalah lebih keras.

Mungkin Anda suka seleranya dalam memilih kaos kaki warna-warni motif kupu-kupu, atau coba ingat satu kebaikan sekecil apapun yang pernah ia lakukan agar mencairkan hati yang beku hehe.

Nah setelah Anda mengetahui apa yang kelebihan dan sisi positif yang disukai, jangan dipendem, beranikan untuk memberi tahu Mawar apa yang Anda hargai tentang dia dan mengapa.

Anda mungkin merasa ini sulit jika Anda baru saja melewati fase-fase ketegangan dan perang dingin dengan mawar, tetapi gerakan sederhana ini akan sangat membantu.

Anda akan merasa lebih santai dan tenang berhadapan dengan Mawar Si Kembang Kantor dengan mengakui sifat atau perilaku positifnya, dan dia juga akan merasa dihargai.

Memahami Bahwa Setiap Orang Punya Kelebihan dan Kekurangan Subjektif

Terkadang tidak menyukai rekan kerja hanya karena memiliki gaya bekerja yang berbeda. Misalnya, Anda mungkin tipe cepat dalam memutuskan dan Mawar mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk memproses opsi. Atau mungkin Mawar cenderung menjadi pemikir besar dan Anda lebih detail.

Ini bukan preferensi baik atau buruk, ini hanya soal perbedaan cara mengambil keputusan yang masih bisa dikompromikan di ranah produktif.

Memahami keragaman adalah kuncinya, itulah sebabnya menyadari perbedaan sebenarnya dapat membantu Anda lebih menghargai rekan kerja Anda. 

BIsa saja tanpa kehadiran Mawar, tim Anda akan kesulitan mengambil keputusan karena dalam menyelesaikan masalah kita harus memiliki banyak pandangan dalam berbagai perspektif.

Jangan Berasumsi Mawar Memiliki Niat Buruk, Jangan Su'uzon Dulu

Salah satu jebakan yang cenderung membuat kita justru terlihat lebih buruk adalah mudah berasumsi buruk tentang seseorang, terkadang prasangka buruk tersebut tidak berdasarkan fakta hanya asumsi belaka. Misalnya, "Mawar terus menyela saya karena dia tidak peduli dengan apa yang saya katakan".

Mungkin memang benar Mawar seorang pendengar yang sangat buruk dan tidak terlalu menyadarinya. Atau dia bisa jadi memiliki masalah pendengaran dan Anda benar-benar tidak pernah tahu.

Ketika kita mengasumsikan niat terburuk, kita cenderung memperkuat rasa jijik kita terhadap Mawar dan kita juga terlalu terikat dengan cerita di kepala kita tentang penilaian buruk tentang Mawar. 

Jadi, jika Anda ingin berprasangka, cobalah untuk berasumsi atau setidaknya pertimbangkan hal yang positif. Selain membuat Anda merasa lebih baik, itu akan membuat Anda tetap terbuka terhadap kemungkinan bahwa itu bukan masalah pribadi, ada solusi untuk memperbaiki hubungan, dan juga akan memudahkan Anda untuk memberikan umpan balik tanpa terkesan menuduh.

Terbuka Menerima Umpan Balik

Dengan kesadaran diri yang lebih besar, Anda dapat mengetahui apa yang benar-benar mengganggu Anda tentang rekan kerja Anda dan mengapa, dan berupaya mengatasi masalah itu.

Di sinilah memberikan umpan balik yang sangat spesifik dapat membantu. Namun dalam memberikan umpan balik Anda juga harus terbuka untuk menerima umpan balik. Ini jalan dua arah.

Jika Mawar memuji Anda, maka Anda juga harus membalas pujian dengan baik tanpa berpura-pura memuji.

Jangan bergosip tentang Mawar dengan rekan kerja dengan maksud mencari dukungan memperkuat pendapat Anda. Ini mungkin hal yang paling sulit untuk dilakukan.

Carilah seseorang yang Anda percayai yang pernah bekerja dengan baik dengan Mawar. Tanyakan kepada mereka bagaimana cara bekerja efektif dengan Mawar. Ini akan membantu Anda menemukan strategi yang lebih efektif untuk berkolaborasi dengan Mawar.

Selalu tetap fokus pada tujuan keseluruhan. Apa yang ingin Anda capai dalam bekerja dengan Mawar?

Terkadang memfokuskan kembali pada tujuan menyeluruh kita dapat membantu kita bekerja melalui hubungan yang menantang. Pada akhirnya, kita semua bekerja untuk melayani orang lain dalam situasi apapun.

Memfokuskan kembali perhatian kita pada tingkat tujuan dapat membantu kita menyadari betapa kecilnya hubungan yang membuat frustrasi ini dengan menempatkannya dalam perspektif.

Ini juga bisa menjadi titik awal untuk percakapan yang sulit dengan Mawar: "Saya tahu kita berdua ingin kegiatan ini berhasil, jadi bagaimana kita bisa membuat hubungan kerja kita lebih efektif?"

Perlu dicatat bahwa posting ini ditulis dengan asumsi Anda dan Mawar memiliki kedudukan yang sama. Lain halnya jika Anda berhadapan dengan atasan atau bawahan yang tidak Anda sukai.

Apapun bentuk hubungan kerja yang menantang mulailah bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat Anda mudah memahami rekan kerja yang tidak Anda sukai. Bagaimana Anda menangani hubungan yang menantang di tempat kerja?

Pendekatan lain apa yang telah Anda gunakan untuk berkolaborasi secara lebih efektif dengan rekan kerja? Kebiasaan apa yang dapat Anda ubah untuk menangani situasi ini dengan cara yang lebih konstruktif? Dengan demikian Anda bisa beradaptasi dengan siapapun Anda bekerja.

Sumber Referensi: Harvard Business Review, Forbes, USAID, dan artikel lain yang relevan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun