Bagai duri dalam daging, meski tidak semua orang percaya bahwa micromanaging adalah bentuk intimidasi tersembunyi yang sangat merugikan, namun faktanya gaya kepemimpinan jenis micromanaging memiliki dampak negatif pada kesehatan mental, kinerja, dan kepercayaan diri seseorang.
Sederhananya begini, jika atasan menyebabkan kita hilang kepercayaan diri, terus merasa tertekan dengan aturan yang tidak jelas, hingga puncaknya kita tidak bekerja dengan kapasitas terbaik yang kita miliki, maka jelas sudah kita sedang berhadapan dengan bos berjenis micromanaging.
Dima Suponau, salah satu pendiri Number For Live Person, percaya bahwa micromanaging adalah bentuk intimidasi karena ini tentang mencari kendali. Dengan demikian, karyawan merasa kehilangan haknya, dihina, diremehkan dan kesehatan mental mereka memburuk.
Berikut tanda-tanda bahwa Anda sedang berada dalam cengkraman bos micromanaging:
- Masalah kesehatan seperti depresi, kecemasan, masalah tidur, dan kelelahan
- Meningkatnya stres yang mempengaruhi semua bidang kehidupan mereka
- Menurunnya harga diri dan kepercayaan diri
- Kurang motivasi
- Takut kehilangan pekerjaan, diturunkan pangkat atau dibalas
Terlepas dari apakah micromanaging disengaja atau tidak, tentu saja ini akan membuat siapapun akan frustrasi.
Sayangnya, micromanaging masih dianggap umum di tempat kerja, apalagi di Indonesia, ada yang berdalih bahwa didikan yang keras dan mengarah pada perpeloncoan dianggap cara terbaik meningkatkan kapasitas seorang karyawan.
Manajer mikro sering menggunakan taktik intimidasi dengan keyakinan bahwa itu membuat pekerja lebih produktif, tetapi itu karena mereka tidak tahu bagaimana mengelola tim mereka secara efektif.
Seringkali, bos jenis ini menyamakan kelelahan sebagai harga untuk produktivitas.
Artinya jika orang sudah sangat lelah, berarti dia sudah bekerja dengan maksimal. Anggapan umum inilah yang menyebabkan banyak atasan melakukan intimidasi secara halus.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Trinity Solutions mengungkapkan:
- 79% karyawan pernah mengalami manajemen mikro
- 71% mengatakan manajemen mikro mengganggu kinerja pekerjaan mereka
- 85% melaporkan moral mereka terkena dampak negatif
- 69% dianggap berganti pekerjaan karena manajemen mikro
- 36% benar-benar berganti pekerjaan
Berikut 3 Hal yang Perlu Kita Ketahui Terkait Micromanaging