Sesekali coba juga mendengarkan humor-humor cerdas seperti stand up komedi dan lawakan-lawakan yang bisa memantik kemampuan bahasa Anda agar mudah dimengerti oleh orang banyak. Pencinta humor akan lebih fleksibel meramu artikel sesuai dengan konteks pembaca. Ia akan memilih kata-kata yang mengandung unsur penghibur dan pereda sakit kepala akibat tekanan keseriusan yang berkepanjangan.Â
Saya teringat kata seorang ekonom terkenal Indonesia yang pernah menjabar sebagai menteri Keuangan Republik Indonesia (siapa ayo?), "saya adalah ekonom yang buruk, karena sering menyederhanakan bahasa-bahasa ekonomi yang jelimet dan sulit dimengerti", berkat penjelasan yang sederhana semua orang memahami substansi ekonomi yang terkadang sangat berat dijadikan bahan bacaan. Artinya pandangan terhadap tulisan ternyata sangat subjektif tergantung bagaimana seseorang meramu kata dan kalimat agar mudah dipahami.
Tak salahnya juga membaca bacaan-bacaan yang dinomor duakan oleh sebagian kalangan intelektual garis keras, seperti komik, novel, dan berbagi pamflet yang terpacang dengan memasang kata-kata yang kadang-kadang bikin geleng-geleng kepala. Sering-seringlah juga melihat dan memepelajari kalimat-kalimat iklan di billboard jalanan yang menawarkan Anda segudang kosa kata yang bisa dituangkan menjadi tulisan yang memiliki impact besar bagi setiap pembaca artikel Anda. Intinya baca semua bahan yang dianggap remeh, tapi bahan-bahan tersebutlah yang membuat Anda tak kehabisan kata-kata dalam menulis.
Selain itu, penulis tidak boleh egois menelurkan semua kata-kata sulit yang ia punya. Penulis kompasiana bisa dijadikan contoh, walau sudah bergelar master, doktor, bahkan profesor, pilihan kata-kata mereka terkesan sangat ringan dan mudah dicerna. Tak ada sifat egois untuk menarik pujian dengan menggunakan istilah-istilah canggih hingga membuat orang-orang terpukau.Â
Terilhat tujuan mereka menulis tulus ingin berbagi cerita, ilmu, dan pengalaman. Tulisan yang berasal dari hati akan menyentuh hati setiap pembaca. Sangat terlihat mereka bukan orang-orang yang suka menyulitkan pembaca dengan gaya tulisan yang membuat suasana hati makin runyam, mereka adalah tipe-tipe penulis artikel yang ingin menghadirkan warna yang berbeda di hari-hari pembacanya.