Itu terbukti dari hasil survei kompas yang menempatkan Ganjar di posisi teratas bersama Prabowo dengan skor 13,9 persen. Meski sama dengan Prabowo, namun lihatlah trend kenaikan elektabilitas Ganjar. Ia terus melejit sementara Prabowo berjalan di tempat.
Kalau dipikir-pikir, ini bukan lagi  zaman ningrat yang menonjolkan golongan darah biru. Ini adalah zaman demokrasi dimana pemimpin terpilih dihasilkan dari keberhasilnya merebut hati rakyat. Untuk bisa merebut simpati rakyat mau tidak mau, seorang calon pemimpin harus luwes, santun, akrab dan sering turun ke bawah. Itulah alasan mengapa Ganjar mudah diterima di mana saja di pelosok Indonesia.
Sedangkan Puan, Anies dan Prabowo, punya karakter yang berbeda. Dalam berbagai momentum, mereka terkesan kaku, sedikit arogan, tidak pandai bergaul dan terlalu menjaga wibawa yang kemudia terkesan menjaga jarak dengan rakyat. Kesan yang sama terutama sangat lekat dengan kepribadian Anies Baswedan yang baru dideklarasikan relawannya menjadi Capres 2024.
Anies nyaris sama dengan Puan. Ia memang pintar dari sisi pengetahuan, namun kurang cerdas ketika berhadapan dengan rakyat biasa. Mungkin karena kikuk bergaul sampai-sampai beberapa waktu lalu, gubernur DKI ini nyaris terpersok masuk got ketika ditegur warga Jakarta.....
Dari penilain karakter saja, Puan, Prabowo dan Anies sudah kalah jauh dari Ganjar. Penerimaan Ganjar di berbagai kelompok yang berbeda suku, ras dan agama selama ini sangat ditentukan oleh sikap dan karakternya yang lentur dan cepat adaptasi.
Kelenturan ini sangat tampak dalam gaya Bahasa verbal dan nonverbal. Bahasa verbal berkaitan pilihan diksi yang mudah dimengerti dan sejalan dengan trend Bahasa kaum milenial. Sedangkan nonverbal berkaitan mimik, gestur, gaya busana yang kekinian namun tak mewah, senyum dan gerakan mata saat berbicara.
Pesan Lagu Shine of Black Rival Ganjar
 Kembali ke momen pertemuan Ganjar dan Shine of Black di Papua. Sadar atau tidak, waktu yang mempertemukan Ganjar dan Shine of Black seperti menggenapi suasana politik belakangan ini. Ganjar diserang dari internal maupun eksternal partai. Namun Shine of Black seperti sedang mewanti-wanti rival politik Ganjar.  Bait kedua lagu itu berbunyi:
Oh adoh-adoh jang ganggu
Yang itu sa punya jang ganggu
Ko pi cari yang lain sudah
Tra usah jadi pengganggu
 Lirik ini mau menegaskan bahwa sebesar dan seberat apapun gangguan yang datang untuk memisahkan Ganjar dengan rakyat hanyalah usaha sia-sia. "Ko pi cari yang lain sudah. Tra usah jadi pengganggu," dan mending kamu mencari yang lain, tidak usah jadi pengganggu.
Lirik juga mengingatkan rival Ganjar bahwa di hati rakyat sudah punya pilihan. Jadi dari pada buang-buang energi sebaiknya, mencari yang lain saja.