Battery Energy Storage System (BESS) terdiri dari dua komponen yaitu baterai dan inverter baterai. BESS merupakan komponen pendukung yang digunakan ketika sistem PLTS membutuhkan baterai sebagai penyimpan cadangan.Â
Oleh karena itu, BESS bukan merupakan komponen utama PLTS. Baterai yang biasanya digunakan pada system PLTS adalah baterai jenis deep-cycle karena memiliki pelat yang lebih tebal dan bahan aktif yang menjaga muatan lebih padat untuk meningkatkan life cycle.Â
Komponen lain pada BESS ini adalah inverter baterai dimana inverter ini berbeda dengan inverter PV. Inverter baterai bekerja secara dua arah (bidirectional) sehingga memungkinkan baterai untuk melakukan charge dan discharge sesuai dengan kondisi yang sudah ditentukan (Gumintanng et al., 2020).
Jenis baterai di Indonesia sudah beragam dan salah satu contoh baterai yang diproduksi di Indonesia adalah milik PT. Nipress yang memiliki spesifikasi beragam dari 6V – 12V dan kapasitas 50Ah – 200Ah. (PT. Nipress, 2021)
Charge controller
Charge controller merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan jika pada sistem PLTS terdapat baterai dan menggunakan sistem DC coupling. Karena sistem DC coupling sudah jarang digunakan, maka komponen ini juga sudah jarang digunakan.Â
Charge controller berfungsi untuk mengendalikan charge dan discharge baterai agak tidak berlebihan sehingga dapat merusak komponen. Salah satu Charge controller yang berada di Indonesia adalah milik PT. Wedosolar Indonesia dengan spesifikasi tegangan dari 12V – 48V (PT. Wedosolar Indonesia, 2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H