Hujan saat itu mengguyur bumi
Meluluh lantahkan berbagai misteri
Dan rasaku pun masih tetap sama
Itu tentang mu..
Runtuh, luluh, roboh dalam dekapan
Hangat bersamaan rintik gerimis yang melulu
Air mataku pun kering
Seiring hadirmu dalam rindang teduhku
Nyaman..
Nikmat Allah mana lagi yang aku dustakan?
Secarik kertas kutambatkan
Beberapa bait goresan tinta kusisipkan
Dan itu pun tetap sama
tentangmu..
Tak terasa kopi ini tinggal separuh
Masih hangat..
Namun perihal rinduku
Tak ada lafad separuh
Pun tak ada kata habisnya
Dan itu tetap sama
Melulu tentangmu..
Kenapa?
Aku pun bingung mau menjawab apa
Karena kenapa hanya berguna untuk kalkulasi
Bukan rindu yang menggebu
Bukan pula cinta yang setia..
titik.
Itu sudah jelas dan tak kan ada lagi Selain kamu
Bukan koma untuk jeda yang ada lagi dan lagi
@abajadun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H