Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina. MM, Irvando ilzha de Leste, Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2021
Pada kalangan remaja, membaca komik merupakan salah satu hobi yang menyenangkan sambil mengisi waktu kekosongan setelah lelahnya beraktivitas. Komik merupakan salah satu ilustrasi yang dapat menggambarkan salah satu atau banyak peristiwa yang ada di muka bumi ini.
Komik yang menyajikan potongan gambar yang unik, lucu, serta alur cerita yang menarik membuat para pembacanya lebih tertarik membaca komik daripada hanya sekadar isi surat kabar yang lebih dominan berisikan tulisan daripada gambar, karena adanya gambar tersebut ditujukan untuk mempermudah para pembaca dalam memahami suatu keterangan yang ada pada sebuah tulisan.
Dalam pembelajaran, justru ada banyak cara yang menarik untuk bisa digunakan sebagai media cetak yang dipergunakan sebagai bahan pembelajaran seperti buku paket, LKS, buku bergambar dan sebagainya. Dalam menunjang keseruan pembelajaran, media komik juga sangat membuat siswa menjadi betah membaca dengan sambil mempelajari konsep yang ada pada isi certia yang ada.
Terutama pada pembelajaran fisika sangat banyak sekali konsep-konsep yang memerlukan ilustrasi khusus untuk menerangkan sebuah teori agar mudah dipahami oleh para siswanya ketika sedang belajar.
Dua gambar di atas adalah salah satu potongan halaman daripada sebuah komik yang membahas mengenai beberapa konsep fisika. Pada gambar tersebut terdapat dua macam penyajian komik, ada yang disajikannya berupa komiknya saja ada juga yang disajikan dengan keterangan jelas berupa tulisan sebagaimana bentuk daripada sebuah ensiklopedia.
Sebuah konsep fisika rasanya sangat menarik apabila dijelaskan menggunakan beberapa ilustrasi-ilustrasi menarik yang dapat menarik para pembacanya khususnya kalangan anak sekolah juga cocok untuk menyajikan sebuah komik yang dapat menjelaskan banyak macam konsep fisika di dalamnya.
Pasti kalian tidak asing dengan komik “Why?” bukan? Yap... Komik ini juga banyak menjelaskan mengenai berbagai macam ilmu pengetahuan seperti ilmu alam, tokoh terkenal, dan masih banyak lagi yang disajikan di komik-komik tersebut. Anak yang maish berusia SD saja menjadi sangat menyukai pembelajaran IPA karena mereka telah disajikan beberapa sumber belajar yang menarik dari orang tuanya seperti video kartun, komik, game dan lain sebagainya.
Pembawaan komik fisika tersendiri, tidak mengharuskan isi ceritanya benar-benar 100% tentang konsep fisika itu sendiri. Sang developer komik pun berusaha untuk membuat cerita awalnya terlebih dahulu supaya menarik perhatian pembaca agar tidak terkesan kaku dan menegangkan.
Seperti contoh pada konsep Impuls, biasanya konsep Impuls ini tidak jauh dari permainan baseball atau bola tenis dan semacamnya. Para ilustrator komik fisika merancang sedemikian rupa untuk menentukan alur cerita yang dapat mengkaitkan antara cerita tersebut dengan konsep yang sedang dibahas. Ketika membahas impuls, pengarang ini akan menceritakan terlebih dahulu mengenai permainan kasti yang cukup fenomenal.
Sampai sehingga ketik sedang dalam arena permainannya pun diceritakan bahwa pemain baseball ini selain bermain kasti juga sambil menjelaskan konsep momentum dan impuls dalam permainan bola kasti ini. Al-hasil, isi cerita fisika materi Momentum dan Impuls menjadi certia yang cukup menarik dan tidak membuat pembacanya merasa tegang karena terlalu teoritis.
Salah satu komik yang diadaptasikan seperti ensiklopedi yang menurut penulis sangat cukup menarik adalah karya dari Larry Gonick dan Art Huffman yang berjudul “Kartun Fisika”.
Buku ini merupakan salah satu buku komik sekaligus modul fisika yang kaya akan konsep dan kisah yang cukup unik dan menarik, sayangnya ini hanya membahas seputar Mekanika Klasik dan Listrik Magnet saja. Tapi buat kalian yang merasa penasaran dengan komiknya, kalian bisa membelinya dengan harga sekitar Rp.90000 saja.
Buku karya Larry Gonick ini menjelaskan banyak konsep yang diramu secara singkat, padat dan jelas dan juga disajikan beberapa ilustrasi daripada aplikasi konsep yang dapat mempermudah para pembacanya memahami isi daripada konsep tersebut.
Bisa saya ambil contoh sebuah peristiwa pada konsep momentum. Pada pembahasan momentum ini digambarkan ada seorang pria bernama Ringo hendak berusaha menghentikan truk yang bisa dibilang sedang dalam keadaan rem blong.
Maka pada peristiwa tersebut, Ringo akan memperlihatkan aksi heroiknya dalam menghentikan sebuah truk besar itu dengan seraya iya memaparkan konsep tentang Momentum itu terjadi. Kita paham bahwa momentum itu adalah “ukuran kesukaran untuk menghentikan benda yang sedang bergerak”.
Maknanya adalah pada pengertian momentum ini sudah direpresentasikan secara langsung oleh Ringo yang sontak sedang menghentikan truk besar itu sampai truknya berhenti dengan aman.
Itu cuplikan daripada Kartun Fisika. Dan sebenarnya masih banyak lagi keseruan lainnya ketika mempelajari fisika menggunakan komik ataupun bahkan dengan karakter kartun.
Kita tidak perlu harus menggunakan karakter yang benar-benar berbentuk orang secara lengkap. Bahkan hanya dengan membentuk karakter yang lucu dan simpel saja orang juga bisa paham dengan representasi daripada gambaran karakter kartun tersebut.
Biasanya kita sudah bisa melihat secara langsung apa yang dikatakan oleh salah satu karakter tetapi pada komik ini dengan fiturnya yang unik, kita bisa menampilkan satu per satu dari siapa yang ingin kita identifikasi percakapannya. Ini bisa dibilang salah satu cara baru membaca komik yaitu menggunakan software pembuat flipbook.
Maka, selain menarik tampilannya, kita juga bisa mengakses komiknya dengan cara yang sudah sangat modern. Al-hasil, kita menjadi bisa membaca komik tanpa ketinggalan zaman teknologi seperti sekarang ini.
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu solusi yang menarik untuk mempermudahmempelajari fisika adalah dengan media yang penuh dengan gambar seperti komik. Ketika siswa membaca komik tersebut, siswa menjadi merasa senang, terhibur, sekaligus dapat memahami konsep fisika yang ada di dalam komik tersebut.
Daftar pustaka:
Gonick, Larry & Art Huffman, 2021, Kartun Fisika, Jakarta, Kepustakaan Populer Gramedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H