Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

All You Can Eat, Wisata Desa di Pelosok Sumatera Utara

20 Oktober 2022   12:39 Diperbarui: 20 Oktober 2022   12:54 2503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasanya penyambutan setiap tamu yang datang, sumber: pikiran-rakyat.com

Siapa bilang istilah "All you can eat" hanya ada di restoran kota seperti Bandung, Jakarta, Surabaya dan kota besar lainnya?. Siapa bilang istilah tersebut merupakan salah satu strategi baru didunia kuliner yang bertujuan menarik minat para konsumen dan penikmat kuliner.

Pesta rakyat atau dalam bahasa daerah disebut kerja tahun (batak karo) dan marrobu-robu (batak simalungun), merupakan salah satu tradisi yang sudah lama berlangsung di kalangan masyarakat khususnya yang berdomisili didesa daerah Kabupaten Karo serta beberapa desa yang ada di kabupaten Simalungun. 

Pesta rakyat kerja tahun atau dalam istilah karo yang lebih spesifik Merdang Merdem adalah sebuah perayaan yang dilakukan oleh masyarakat yang merupakan kegiatan rutin setiap tahun dan biasanya dilaksanakan setelah acara menanam padi di sawah selesai. Perayaan tersebut merupakan bagian dari ucapan syukur kepada sang Pencipta atas aktivitas bertani padi sudah usai dilaksanakan dengan baik. 

Teriring doa agar tanaman padi tersebut diberkati sehingga bebas dari hama dan menghasilkan panen yang berlimpah. Moment itu melibatkan seluruh warga kampung mulai anak-anak hingga lansia serta pada momen itu pula banyak para kaum muda-muda mencoba mendapat peruntungan untuk mencari jodoh. 

Umumnya acara kerja tahun ini dimeriahkan oleh lantunan musik berserta biduan yang menyuguhkan nuansa tradisional karo namun tetap ada nuansa kekinian dengan penambahan penggunaan alat musik yang sudah modern seperi keyboard dan lainnya. Setiap kecamatan merayakan pesta rakyat ini pada bulan yang berbeda. 

Sehingga bisa dibayangkan dari begitu banyak kampung/desa yang ada maka umumnya mereka akan merayakan pesta rakyat kerja tahun ini secara berbeda pula dan dengan kreatifitas yang berbeda. 

Dengan asumsi tersebut, hampir dipastikan dalam setiap bulan akan ada desa/kampung yang merayakan pesta kerja tahun tersebut. Pesta kerja tahun ini juga terkadang dihiasi dengan beberapa kreatifitas lokal yang bisa dikategorikan dengan festival kreatif lokal yang menyajikan beberapa kerajinan-kerajinan khas kampung dan merupakan produk asli kampung tersebut.

suasana seluruh masyarakat yang ikut merayakan, sumber: sumut24.co
suasana seluruh masyarakat yang ikut merayakan, sumber: sumut24.co

Sangat menarik program yang luar biasa dari Adira Finance yang merancang konsep untuk mengembangkan potensi wisata desa, pesta kerja tahun yang berlangsung secara estafet dari desa ke desa mempunyai potensi untuk dipromosikan ke kancah masyarakat Indonesia hingga mancanegara. 

Untuk akses menuju setiap pedesaan sesugguhnya sudah memadai dengan adanya jalan raya yang sudah terfasilitasi dengan baik yang dilengkapi dengan jalan aspal dan penerangan di beberapa titik serta masuk kategori Desa Wisata Ramah berkendara. 

Sepanjang perjalanan yang dilintasi juga menyuguhkan pemandangan luar biasa berupa perkebunan dan pertanian desa, serta terbentang luas sepanjang mata memandang. 

Tidak lupa disepanjang jalan juga banyak para petani dan masyarakat yang langsung menjajakan jualan dan dagangan mereka tepat didepan kebun, sehingga para travellers yang sedang menikmati perjalanan wisata desa, bisa mampir sejenak untuk beristirahat dan mencicipi hasil kebun serta beberapa hidangan khas yang memang dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibanding yang ditemukan di kota.

Apa saja aktivitas selama perayaan dan berapa lama?

sejarah kerja tahun, sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id
sejarah kerja tahun, sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Konon, pesta rakyat kerja tahun sangatlah meriah sehingga perayaannya membutuhkan hampir satu minggu penuh (6 hari) dengan agenda yang berbeda-beda. Seluruh masyarakat desa tersebut akan melaksanakan pesta bersama sepanjang hari mulai dari pagi hingga malam, dan disaat itulah banyak para undangan baik keluarga maupun warga desa tentangga yang datang ke desa yang sedang melakukan pesta rakyat kerja tahun. 

Nah disinilah istilah all you can eat ini berlaku, dimana sekalipun tamu yang datang tidak dikenal dan bukan saudara, maka ketika mereka datang kerumah seorang warga, maka mereka tetap akan dijamu dengan sukacita dan disuguhi makanan tradisional serta akan disambut dengan sebaik-baiknya.

Hal ini merupakan tradisi yang sudah terjadi sejak lama dimana ada kepercayaan bahwa menjamu tamu yang datang dengan sebaik-baiknya merupakan bagian dari ucapan syukur kepada sang pencipta atas berkat yang sudah diberikan selama ini khususnya dari hasil lahan pertanian yang didapatkan. 

Bagi masyarakat kota atau diluar dari daerah tersebut mungnkin menganggap jamuan ini sedikit aneh atau tidak lazim dilakukan, karena memberikan jamuan kepada orang yang tidak dikenal bukanlah hal umum bagi budaya kita. Namun itulah salah satu keunikan yang terjadi dikala masyarakat sedang melaksanakan pesta rakyat kerja tahun tersebut.

Saya pribadi merupakan putra daerah asli dari Cingkes, yang merupakan daerah perbatasan kabupaten karo dan Simalungun- Sumatera Utawa, dan saya sudah merasakan bagaimana tradisi ini berjalan sejak saya kecil hingga saat ini pun setelah saya merantau di Pulau Jawa selama 18 tahun, tradisi itu tetap terjaga. 

Saya menyaksikan bagaimana semaraknya perayaan pesta rakyat ini setiap tahunnya dikampung saya dan karena keunikannya tidak sedikit para perantau di pulau Jawa dan sekitarnya yang sengaja pulang kampung saat moment kerja tahun hanya untuk bernostalgia, berkumpul bersama keluarga dimomen spesial yang dilaksanakan setiap tahunnya.

Apakah all you can eat berlaku di semua daerah?

Ya... tepat sekali. Sebagai salah satu pembuktian adalah ketika saya dan teman saya sengaja datang ke desa yang sedang merayakan pesta rakyat kerja tahun tersebut. 

Kebetulah ada tiga kampung yang sama-sama merayakan kerja tahun atas pertimbangan ketiga desa tersebut masih dalam satu kecamatan dan berdasarkan masukan dari para tetua kampung disesuaikan dengan tanggal baik (dalam adat batak). Kami melakukan perjalanan dari satu kampung ke kampung yang lain dengan menggunakan sepeda motor. 

Sungguh luar biasa pemandangan alam yang kami lalui dan bisa dikatakan sebagai pengalaman berharga dan desa-desa yang kami lalui bisa dikategorikan sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara, karena kemudahan akses yang dirasakan selama berkendara, dan dibeberapa titik sekalipun masih perkampungan sudah terdapat pengisian ulang bahan bakar (pertamini). 

Disepanjang jalan juga tidak ada jalan-jalan yang bolong, sehingga sekalipun masih sempit tapi sangat mudah dilalui baik menggunakan kendaraan roda dua dan empat.

Sesampai didesa pertama, maka kamipun mulai datang ke salah satu rumah yang memang tidak dikenal sama sekali. Benar saja kami disambut baik bak sudah kenal lama, kami dipersilahkan masuk dan disuguhi makanan apa saja yang memang sudah mereka siapkan untuk tamu yang datang.

" Ariko kena kubas......, masuk... masuk...." begitu si ibu menyambut kami dalam Bahasa karo sekaligus mempersilahkan duduk.

suasanya penyambutan setiap tamu yang datang, sumber: pikiran-rakyat.com
suasanya penyambutan setiap tamu yang datang, sumber: pikiran-rakyat.com

Dengan tanpa basa-basi kamipun makan selahap-lahapnya hingga kenyang, dan sekaligus berbincang-bincang dengan pemiliki rumah. Suasana akrab sangat terasa, meski pada dasarnya kami tidak saling kenal, namun karena ini adalah suasana pesta rakyat kerja tahun, maka seluruh tamu itu terasa sebagai keluarga dekat. 

Ada juga pemahaman bahwa semakin banyak yang mengunjungi rumah masyarakat untuk bersantap ria, maka semakin terberkatilah mereka begitu juga dengan usaha pertanian dan perkebunan mereka. Sehingga tidak ada keengganan dalam menerima setiap kunjungan tamu baik yang dikenal maupun tidak, karena itulah ungkapan rasa syukur yang dirasakan setiap penduduk.

Berikutnya di sore menjelang malam kami mencoba berpindah ke desa kedua, yang jaraknya 3 sampai 4 km dari tempat pertama. Sekalipun melewati jalanan sepi, tapi nuansa desa yang asri tetap merupakan pengalaman berharga yang saya alami. Lama tinggal dikota memang membuat suasana desa tetap menjadi destinasi wisata yang menarik dan dirindukan. 

Jamuan yang sama juga kami dapatkan didesa kedua, dimana ketika kami masuk kesalah satu rumah, maka sambutan yang ramah dan penuh senyum kami rasakan dari pemilik rumah. Sungguh merupakan kearifan warga setempat yang mampu menyambut setiap tamu yang hadir.

Tentu suasana pesta rakyat ini bisa menjadi alternatif desa wisata yang bisa ditawarkan baik kepada masyarakat Indonesia, maupun kepada mancanegara yang mempunyai keinginan untuk melihat salah satu warisan budaya kita. 

Konsep yang di usung Adira Finance melalu pengaktifan wisata desa dengan konsep turing, yang diaktualisasikan dengan desa wisata ramah berkendara merupakan ide yang tepat dilakukan saat ini. Setelah pandemi covid-19 yang mulai melandai, pilihan wisata berbau festival kearifan lokal merupakan pemikiran yang tepat disosialisasikan kepada masyarakat. 

Khususnya ditengah kondisi negara saat ini yang didalam ketidakpastian ekonomi, maka memilih wisata lokal Indonesia merupakan pilihan yang baik untuk menghidupkan kembali perekonomian negara yang sempat lesu dihantam pandemi dan kembali menghidupkan asa para penggiat wisata budaya, kearifan lokal, festifal kreatif yang digaungkan oleh Adira FInance melalui adira.id/e/fkl2022-blogger serta destinasi pedesaan laiinya.

sumber: tempo.co
sumber: tempo.co

Pada akhirnya, saya mau mengajak untuk berwisata ramah ke pedesaan, seperti konsep yang ditawarkan oleh Adira Finance. Pelosok nusantara kita memiliki begitu banyak budaya dan kearifan lokal yang merupakan warisan yang luar biasa untuk kita nikmati. Melalui program Desa Wisata Ramah berkendara, yuk kita hidupkan kembali perekonomian Indonesia dan minat wisata lokal masyarakat serta kecintaan kepada budaya bangsa kita Indonesia

Terima kasih,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun