Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sudah Siapkah ASN Work From Home?

13 April 2020   16:10 Diperbarui: 13 April 2020   16:03 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(blorakab.go.id/ penangatanganan fakta integritas)

Work From Home yang disingkat WFH menjadi populer semenjak meluasnya wabah Covid-19 di Indonesia beberapa minggu terakhir. Salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk memutus rantai penularan virus korona yaitu di rumah saja (stay at home) memaksa hampir seluruh institusi pemerintahan demikian juga kebanyakan BUMN dan Swasta  memberhentikan sementara aktivitas pekerjaan yang dilakukan di kantor seperti yang dilakukan sehari-hari. 

Seruan ini mengakibatkan seluruh operasional yang berhubungan dengan perkantoran sementara ditiadakan, proses belajar-mengajar di sekolah, universitas dan institusi Pendidikan lainnya juga ditiadakan dan diganti dengan program study from home dan diperkirakan akan berlanjut hingga pandemic Covid-19 dapat diatasi atau minimal menunjukkan perkembangan kearah positif.

Alhasil, banyak komentar muncul dari berbagai kalangan yang ikut terdampak oleh pemberlakuan program stay at home, khususnya kepada kalangan yang masih tetap bekerja walaupun dilakukan secara terpisah dari lokasi kantor dan rekan-rekan satu pekerjaan mereka. Situasi ini juga terjadi kepada para ASN yang harus menjalankan program WFH yang diterapkan oleh masing-masing pimpinan institusi sesuai dengan arahan dan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

(www.bkn.go.id/)
(www.bkn.go.id/)
Terlepas dari suka-duka yang di alami selama kurang lebih 4 minggu menjalani WFH, momen ini merupakan hal yang tepat juga dilakukan sebagai sebuah simulasi untuk menghadapi rencana yang pernah disampaikan oleh pemerintah yaitu bekerja secara online tanpa harus berangkat ke kantor. Rencana yang pernah diangkat oleh pemerintah untuk mengkaji kemungkinan pemberlakuan ASN bekerja dari rumah bisa dievaluasi ke efektivitasannya selama pemberlakuan WFH saat ini. 

Memang ditengah pandemic Covid-19 yang sedang kita hadapi bukanlah waktu yang tepat untuk mengevaluasi kinerja ASN sebagai representasi pemberlakuan ASN work Online, namun sedikit memberikan gambaran bagaimana suasana yang akan terjadi di masa mendatang ketika program tersebut benar-benar akan di-launching.

Pelaksanaan WFH bagi kalangan ASN saat ini dapat memberikan masukan untuk pertimbangan-pertimbangan rencana pemberlakuan bekerja secara online dimasa mendatang. Beberapa permasalahan yang dihadapi menjadi hal penting yang perlu dikaji yang sangat berguna bagi pemerintah khususnya dalam menyiapkan segala sesuatunya terhadap pemberlakuan ASN yang akan bekerja secara online.

Beberapa aspek menjadi perhatian setelah pemberlakuan Work From Home saat ini:

  • Konektivitas

Konektivitas (sambungan internet) menjadi hal yang paling penting dalam pemberlakuan WFH, karena tanpa sarana ini mustahil untuk melakukan komunikasi dari mana saja sehingga jika unsur ini tidak terpenuhi sudah pasti WFH tidak bisa dilakukan. Selain itu kecepatan dalam uplink/downlink data menjadi perhatian khusus untuk mencegah gangguan selama proses pengiriman dan penerimaan data berlangsung. Kemudian harus dipastikan juga bahwa lokasi masing-masing pegawai dipastikan mempunyai sinyal yang kuat.

(lifewire.com)
(lifewire.com)
  • Kesiapan personil pada penggunaan perangkat

Keahlian setiap ASN berbeda dalam hal penggunaan perangkat elektronika seperti Komputer, laptop, gadget, begitu juga dalam hal menyambungkan ke internet, web service, serta penggunaan berbagai aplikasi yang berbasis web-server. Umumnya pegawai yang masih masuk dalam kategori millennial lebih familiar dengan perkembangan teknologi sehingga penggunaan perangkat internet yang berbasis aplikasi akan relatif mudah. Hal yang menjadi perhatian adalah kepada pegawai yang memiliki usia 45 tahun ke atas dan tidak terbiasa dengan penggunaan internet dan aplikasi.

  • Media Rapat (Meeting)

Rapat (meeting) merupakan salah satu hal yang pasti akan terjadi dalam pekerjaan di kantor. Selama pemberlakuan WFH sudah sering dilakukan rapat secara online dengan menggunakan fasilitas yang sering kita dengar seperti Zoom, skype, Google Hangsouts Meet, facemeet, dan lainnya. Sehingga hal ini juga bisa menjadi pertimbangan dalam hal pemilihan media yang tepat digunakan berangkat dari pengalaman selama kurang lebih 1 bulan terakhir apakah sudah siap menggunakan aplikasi atau masih lebih nyaman dengan tatap muka. Selain itu apakah setiap ASN bisa menggunakan dan nyaman selama penggunaan setiap jenis media meeting tersebut.

(Setkab.go.id)
(Setkab.go.id)
  • Urgensi tatap Muka

Suasana aktivitas "ngantor" yang selama ini biasa dilakukan dengan pemberlakuan WFH dapat diambil perbandingan bagaimana kelebihan dan kelemahan yang dirasakan setiap ASN. Apakah tatap muka masih dianggap sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan, atau pemberlakuan WFH tidak begitu berpengaruh dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

  • Disiplin Personal (tanpa atasan/pimpinan)

Disiplin ANS selalu menjadi sorotan penting dalam melakukan aktivitas perkantoran sehari-hari. Pemberlakuan bekerja online memang kerap menjadi pro-kontra seiring dengan disiplin para ASN selama ini bahkan saat mereka bekerja di kantor masing-masing. Banyak kekhawatiran dari berbagai kalangan kalau ASN akan semakin tidak disiplin apabila tidak datang ke kantor lagi. Sehingga dalam hal ini butuh pertimbangan khusus terhadap bagaimana komitmen setiap ASN dalam pelaksanaan bekerja online, apakah sudah siap bekerja sekalipun pimpinan/atasan tidak berada disekitar setiap ASN saat sedang bekerja.

  • Efektivitas Koordinasi dan Komunikasi

Perhatian khusus juga ditujukan pada koordinasi dan komunikasi semua ASN selama pemberlakuan WFH dalam mencapai tujuan organisasi. Apakah selam pemberlakuan WFH menghambat koordinasi dan komunikasi atau bahkan sebaliknya hal tersebut tidak begitu terdampak walaupun dilakukan secara online dan pada jarak yang saling berjauhan.

  • Komitmen ASN

Pemberlakuan bekerja secara Online memang menuntut komitmen yang tinggi dari setiap ASN. Tanpa adanya arahan secara tatap muka langsung memaksa ASN harus mempunyai komitmen dan integritas tinggi dalam menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawab yang di embankan kepada masing-masing orang.

(blorakab.go.id/ penangatanganan fakta integritas)
(blorakab.go.id/ penangatanganan fakta integritas)
  • Jenis pekerjaan yang bisa dan tidak bisa di WFH kan

Selama pemberlakuan WFH bisa diklasifikasikan jenis pekerjaan yang bisa dilakukan secara online dan pekerjaan yang harus on the spot yang artinya harus tetap dilakukan dari kantor. Misalnya seperti pengujian yang membutuhkan alat-alat khusus di laboratorium, proses machining yang menggunakan mesin-mesin teknologi tinggi (CNC, Printer 3D, Welding) yang tidak bisa dilakukan secara online dan harus hadir di workshop.

Pandemic Covid-19 membawa perubahan yang sangat signifikan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari khususnya bagi para ASN yang dituntut bekerja dari rumah (Work From Home). Dari berbagai aspek diatas bisa diambil beberapa pertimbangan yang mendasar untuk mengkaji rencana pemerintah dalam penerapan bekerja Online bagi para ASN, sekaligus evaluasi efektivitas pelaksanaan WFH itu sendiri untuk diterapkan di masa mendatang.

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun