Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagiku, Tumbuh Mereka Harta Paling Berharga, Senyum Mereka Energi Terbesar

19 Juli 2018   00:07 Diperbarui: 19 Juli 2018   00:39 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Papi, selamat bekerja ya... jangan lupa jemput abang nanti pulang sekolah. Sehabis itu kita bisa jalan ke tempat mainan, soalnya abang pasti jadi anak baik disekolah" si abang berkata. "Papi cepat pulang ya, bawain adek mainan yang banyak ya...biar adek punya banyak mainan dan cepat pintar" adiknya menyambung perkataan si abang.

Penggalan kalimat diatas merupakan ucapan yang hampir setiap hari saya dengar dari kedua anak-anak saya sesaat sebelum meninggalkan rumah untuk berangkat bekerja. Bagaimana mereka selalu memberikan salam perpisahan kepada saya dan istri, serta beberapa permintaan-permintaan yang kadang tidak masuk diakal untuk segera dipenuhi sudah menjadi hal biasa bagi saya.

Ya... kalimat mereka memang singkat, dan terkadang jika kita mengkaji setiap kalimat yang disampaikan kadang terasa berlebihan dan mengada-ada. Seperti yang pernah saya dengar dari anak saya yang paling sulung yang mengatakan, " Pi, kalau nanti papi sudah kerja yang rajin, pasti dapat kerjaan yang bagus. Kalau sudah dapat kerjaan bagus pasti dapat uang yang banyak dari bosnya. Papi boleh dong beliin abang satu pesawat... biar kita bisa putar-putar kota bandung tanpa harus ikut antri sama om-om di bandara". Hahaha...Saya kadang tertawa secara spontanitas mendengarnya.

Namun sesampai dikantor saya sering termenung dan tersenyum sendiri jika mengingat-ingat kembali setiap tingkah lucu dan permintaan yang tak masuk akal serta protes ini-itu yang mereka lontarkan. Tapi itu semua membuat hari-hari saya semakin indah dan tidak monoton. Harus kita akui bahwa hidup yang kita lalui khususnya sebagai orangtua selalu beragam setiap harinya. 

Hari-hari yang kita lalui mempunyai variasi masalah yang berbeda-beda dengan masa lalu sehingga kita membutuhkan sesuatu yang berbeda pula untuk menyeimbangkan variasi masalah yang kita hadapi dalam kehidupan kita, dan salah satu cara untuk melepas pikiran kita dengan rutinitas pekerjaan adalah dengan mengingat kembali tingkah laku lucu anak-anak kita yang kadang diluar nalar yang sering menjadi energi positif dan penyemangat bagi kita sebagai orangtua mereka.

Betul sekali bapak/ibu dan pembaca sekalian, energi yang kita dapatkan tidaklah hanya sebatas nutrisi yang diperoleh dari makanan yang kita konsumsi setiap harinya. Energi tidak selalu merupakan seberapa bagusnya metabolisme tubuh anda dalam mengubah setiap makanan yang masuk ke lambung anda kemudian dikonversi menjadi tenaga.

Energi yang anda sering tanpa sadar sangat membutuhkan namun terabaikan adalah bagaimana pengaruh positif yang dipancarkan oleh setiap elemen disekitar anda baik dukungan, motivasi, bantuan, dan sebagainya. Energi positif yang justru sering terabaikan ini justru sering sekali membuat hidup yang kita lalui sehari-hari menjadi lebih bermakna serta memberi tujuan yang lebih jauh. Pernahkah anda merasa sakit ketika dari segi makanan tercukupi? Ya, itulah salah satu tanda bahwa energi itu tidaklah sebatas pada makanan saja.

Sama seperti apa yang saya dapatkan dari penggalan-penggalan kalimat singkat nan imut dari anak-anak saya sesaat sebelum beranjak dari rumah. Ucapan mereka menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi saya dan memberikan saya semangat serta motivasi yang lebih dalam menjalani kehidupan saya sehari-hari. Celotehan mereka memberikan energi positif bagi saya, sehingga memacu saya untuk mendapatkan hidup yang lebih layak sehingga saya bisa mencukupi segala-sesuatu yang mereka butuhkan walapun tidak bisa memberikan segala yang mereka minta dan inginkan.

Celotehan tidak masuk akal yang mereka lontarkan adalah energi positif yang saya terima sebagai penyemangat hidup dan membuat hari-hari saya semakin berwarna. Apapun yang mereka sampaikan bisa kita interpretasikan sebagai suatu permintaan ataupun harapan, tetapi ingat! kita harus lebih bijak dalam memberikan tanggapan atas segala sesuatu yang mereka sampaikan.

Sebagai orangtua kita tidak harus memenuhi semua permintaan mereka persis seperti apa yang mereka minta dan inginkan. Kita harus mampu membedakan yang mana mereka butuhkan dan yang mana sifatnya hanya keinginan. Kita tidak harus membawa mereka ke mall megah sesuai yang mereka mintakan agar mereka senang, kita tidak harus membelikan mobil remote control mahal yang merupakan keluaran terbaru agar ia tersenyum saat bermain, kita tidak harus membelikan baju termahal sesuai permintaan mereka agar mereka lebih semangat untuk berangkat kesekolah. 

Disinilah kematangan dan kedewasaan kita sebagai orangtua diuji dengan sendirinya. Kita tidak harus menjawab seluruh permintaan mereka sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Kita hanya perlu menampung semua aspirasi yang mereka sampaikan melalui celotehan kecil yang disampaikan sembari mengajarkan hal-hal kecil yang disisipkan pada setiap obrolan ringan dengan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun