Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

May Day, Jangan sampai Kehilangan Maknanya

1 Mei 2018   07:07 Diperbarui: 1 Mei 2018   09:12 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
graphichistorycollective.com

Selamat memperingati May day 2018!. May day merupakan hari yang diperingati oleh seluruh Negara di dunia sebagai hari buruh internasional. Keputusan ini merupakan salah satu hasil dari kongres Internasional yang diselenggarakan di Paris yang bertujuan untuk memperingati kejadian yang menimpa kaum buruh di Chicago pada tahun 1886 yang mana saat itu serikat buruh mengadakan demonstrasi untuk menuntut keadilan pada jumlah jam kerja mereka.

Saat itu para polisi di daerah setempat menghujani mereka dengan tembakan ketika aksi berlangsung dan bahkan pemimpin mereka saat itu ditangkap dan dihukum mati.

Itulah awal singkat mengapa kemudian diperingati May Day, dan hari itu adalah hari berkabungnya kelas buruh, dimaknai selanjutnya menjadi hari untuk mengingat bahwa kelas buruh adalah kelas yang tertindas di dalam sistem kapitalisme saat itu.

Di negara kita Indonesia, peringatan May Day dimulai tahun 1920. Dengan itu, Indonesia tercatat sebagai negara Asia pertama yang merayakan 1 Mei sebagai hari buruh.

Di dalam UU Kerja No. 12 Tahun 1948, pada pasal 15 ayat 2, yang berbunyi "Pada hari 1 Mei buruh dibebaskan dari kewajiban kerja", kaum buruh Indonesia, pada masa itu, tiap tahun selalu memperingati May Day.

Sehingga peringatan 1 Mei sudah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan di negara kita hingga pada tahun 60-an peringatan may day dilarang karena dianggap bermuatan komunis dan politis. Setelah rezim orde baru selesai barulah May Day diperingati ladi hingga saat ini.

JIka melihat ulasan singkat sejarahnya ,peringatan May Day seharusnya menjadi peringatan dengan karakter yang revolusioner. May Day bukanlah satu hari yang dibebaskan kepada buruh dan pekerja dengan menampilkan kesuka-sukaan, kesenangan dan hura-hura. Lebih jauh, May Day adalah sebuah momentum untuk membangun kesadaran kelas dan memperkuat "persenjataan" politik. Para buruh seharusnya memiliki pengetahuan yang lebih dalam untuk memaknai peringatan May Day yang dilakukan setiap satu tahun sekali.

Memang tidak bisa dipungkiri, di mana-mana diseluruh penjuru tanah air telah tejadi penurunan kualitas dalam peringatan May Day. Interpretasi yang salah membuat momen ini seakan-akan kehilangan maknanya.

Beberapa serikat buruh yang punya basis massa besar pun sering sudah kehilangan tujuan dari peringatan may day dengan hanya larut dalam perayaan yang diikuti oleh lantunan musik dan dangdutan serta pagelaran music lainnya.

Peringatan May Day seolah-olah libur yang diberikan kepada buruh untuk sekedar melepas penat dan pikiran berat sehingga dihabiskan dengan bersenang-senang.

Sangat disayangkan memang apabila buruh dan masyarakat yang ikut larut dalam peringatan hari buruh justru kehilangan arti sebenarnya dari May Day itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun