Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ironis, Punya Mobil Bagus tapi Tak Ada Garasi

27 Maret 2018   10:01 Diperbarui: 27 Maret 2018   10:16 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai saat ini keberadaan jalan sebagai tempat parkir permanen kendaraan pribadi maupun jenis kendaraan lainnya masih saja menjadi pemandangan yang biasa kita saksikan setiap hari. Berbagai cara yang sudah dilakukan pemerintah provinsi maupun pemerintah kota untuk mengatasi permasalahan parkir sembarangan ini, mulai dari melakukan sosialisasi lewat acara-acara yang diadakan oleh pemerintah setempat maupun pemberitahuan melalui media-media elektronik bahkan saat ini sudah mulai melakukan tindakan tegas seperti menilang, menggerek terhadap mereka yang tidak menghiraukannya. 

Hal ini ternyata tidak mendapat respon positif yang signifikan dari kalangan masyarakat khususnya mereka yang terbiasa memarkir kendaraan mereka dibahu jalan. Bahkan beberapa dari masyarakat nekat untuk memarkirkan kendaraannya di bahu jalan bukan hanya dalam kurun waktu yang singkat (hitungan hari) tetapi beberapa kendaraan mereka yang sudah tidak berfungsi lagi dan hampir menjadi rongsokan malah dibiarkan begitu saja sampai berdebu tanpa ada tindakan apa-apa.

Kondisi yang memang cukup memprihatinkan akhir-akhir ini mengingat dampak yang ditimbulkan oleh semakin maraknya kendaraan yang parkir seenaknya dijalan raya tanpa memikirkan kepentingan pengguna jalan lainnya. Kita sudah bisa membayangkan jika satu mobil saja sedang mogok dan harus berhenti dibahu jalan maka akan menimbulkan kemacetan yang sangat panjang. 

Apalagi kalau mobil yang sengaja diparkir dibahu jalan selama berjam-jam atau berhari-hari pasti akan menimbulkan dampak yang sangat parah yang berujung pada tersendatnya laju para pengguna jalan lainnya. Memarkirkan satu kendaraan dibahu jalan berarti sudah mengambil satu jalur yang boleh digunakan para pengendara, sehingga pada bagian tersebut akan terjadi bottle neck yang otomatis menghambat laju para pengendara. 

Selain penyebab kemacetan, parkir dibahu jalan juga sudah sering menyebabkan korban jiwa yang dikarenakan beberapa pengendara ingin menghindar dari kendaraan yang parkir justru bersenggolan dengan kendaraan lain disebelahnya, akhirnya terjadi kecelakaan. Terkadang ada juga yang tidak sadar keberadaan kendaraan yang parkir dibahu jalan, sehingga ketika ingin menyalip kendaraan didepannya karena merasa disebelah kiri kosong akhirnya menabrak kendaraan yang parkir tersebut.

Fenomena parkir dijalan ini memang cukup mendapat perhatian semua kalangan baik kalangan pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan asosiasi pengguna jalan sebagai user. Namun yang menjadi masalah besar saat ini adalah bagaimana seseorang memiliki kendaraan namun tidak memiliki garasi untuk parkir dirumahnya. Bukan menjadi pemandangan aneh lagi bagi kita ketika melihat mobil-mobil pribadi yang masih mulus dan bagus tetapi diparkir inapkan dibahu jalan. 

Beberapa diantaranya ditutup cover dan lainnya hanya dibiarkan begitu saja. Sungguh ironis memang melihat mental para pemilik mobil yang demikian egoisnya menggunakan jalan raya yang notabene adalah fasilitas umum yang seogianya digunakan untuk kepentingan public justru seenaknya digunakan untuk kepentingan pribadi. Terkadang merasa bingung apakah mereka tidak pernah berpikir dampak besar yang ditimbulkan akibat kelakuan mereka itu. Seberapa banyak pihak yang menjadi korban akibat kelalain mereka dalam menaati aturan yang sudah dibuat. 

Miris memang melihat kondisi ini. Mereka yang memiliki kendaraan seharusnya mereka sudah memikirkan bagaimana memperlakukan kendaraan itu kemudian, kapan harus membawa untuk service, kapan harus dicuci dan sebagainya. Demikian juga ketika kita membeli satu unit mobil, maka kita harus menyiapkan tempat yang akan digunakan sebagai penyimpanannya. Logika berpikir secara umum adalah ketika kita mampu membeli mobil maka kita pasti mampu untuk sekedar menyiapkan garasi untuk kedaraan tersebut.

Mari berpikir sehat saudara-saudara sekalian. Mobil kita boleh bagus tetapi akan lebih bagus jika kita menghargai sesama pengguna jalan lainnya dengan tidak "membiarkan" mobil bagus kita terparkir dimana saja. Kita harus lebih peka dengan  lingkungan dan orang-orang disekitar. 

Kita harus lebih sensitif dalam berperilaku dengan mementingkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi kita. Kalau boleh jujur saya sangat setuju dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan pemilik kendaraan harus memiliki tempat parkir yang digunakan untuk tempat penyimpanan kendaraanya. Sehingga keberadaan setiap kendaraan itu memang tidak akan mengganggu pengguna jalan lainnya apalagi mereka harus diparkirkan di bahu jalan yang merupakan jalur sibuk setiap harinya.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita setidaknya mengingatkan kita kembali ditengah permasalahan kemacetan yang terjadi dimana-mana saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun